Gama

19.8K 2.4K 106
                                    

Bukan ke Jerman, tetapi ke Belanda. Grahita memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi masak skala internasional itu. Ia sudah mengambil keputusan dengan mengiyakan tawaran kerja menjadi tenaga pengajar sementara di sebuah sekolah masak milik Tuan Hendrik, mentor sewaktu ia masih di Paris. Ini ibarat Grahita membalas budi mungkin. Tuan Hendrik sudah banyak membantu dirinya. Lewat tangan dingin Tuan Hendrik, ia bisa mengusai berbagai macam teknik memasak. Tuan Hendrik sudah banyak berjasa pada Grahita.

Mengapa Grahita yang ditawari? Bagi Tuan Hendrik, Grahita sudah mumpuni untuk menjadi profesional chef yang cocok untuk mengganti seorang staf pengajar yang sedang cuti untuk menyelesaikan program masternya.

Hal ini bermula ketika Tuan Hendrik datang ke restorannya. Pria asal Belanda itu mampir ke Jakarta setelah sebelumnya pergi liburan ke Jogja. Mereka berbincang mengenai banyak hal serta memasak bersama di kitchen. Bahkan hari itu mungkin hari spesial karena restoran mendapat tamu guru besar Grahita sewaktu di Prancis.

Mereka banyak bertukar pikiran. Grahita yang cerdas di bidang kuliner dan Tuan Hendrik yang menganakemaskan Grahita, membuat pria itu tak sadar telah melewatkan satu hal. Ia lupa jika Grahita adalah gadis yang cerdas. Alhasil buah dari liburannya ke Jogja membuat Tuan Hendrik ingat jika Grahita-lah yang tepat untuk membantunya. Akhirnya pria itu menawari dirinya secara langsung.

Grahita awalnya sempat bingung dengan tawaran tersebut. Namun ia ingat jika semua ini harus ia lakukan. Bukan hanya sebagai balas budi, tetapi juga sebuah keharusan setelah apa yang telah pria itu berikan. Tuan Hendrik sudah memberikan dirinya banyak pengalaman dan ilmu yang luar biasa. Beliau juga sudah menganggap seperti putrinya sendiri, lalu, membantu dalam hal ini tak ada yang salah, bukan?

Saat itu, Grahita sedikit berpikir serta langsung meminta pertimbangan kepada Riska dan perempuan itu mendukung penuh apa yang dilakukan oleh dirinya. Setelah benar-benar yakin, langsung saja di hari itu, Grahita mengiyakan. Ia langsung menandatangani kontrak pengajar selama kurang lebih dua tahun dan berakhir ketika musim panas tahun kedua tiba. Grahita juga seketika berkoordinasi dan meminta bantuan kepada Riska dan orang yang ia percaya untuk mengurus restoran. Begitu mudah ia mengambil keputusan dan mencari solusinya. Namun, sekarang malah terasa berat.

Grahita saat itu yakin bisa karena sekolah masak milik Tuan Hendrik yang didirikan sekitar 10 tahun yang lalu berada di kota Utrecht, tak jauh dari Amsterdam-- tempat dimana keluarga sang opa berasal. Inilah kesempatan baginya agar bisa merekatkan kembali hubungan keluarga yang renggang karena faktor jarak dan komunikasi.

Namun semuanya mendadak buyar tatkala Gandhi mengajaknya menikah. Grahita semakin dilema. Pikirannya dipecah dengan banyak cabang yang membelitnya.

Satu hal yang pasti, ia akan tetap terbang ke Belanda dan meninggalkan Indonesia selama 2 tahun. Entah, apakah ia bisa pulang sementara nanti atau tak pulang sama sekali dalam dua tahun itu? Semuanya serba kemungkinan.

*****

Setelah ucapan Grahita barusan, suasana mendadak hening. Baik Grahita maupun Gandhi, mereka memilih diam. Apalagi Gandhi, laki-laki itu langsung terdiam seketika. Ucapan Grahita bagaikan pukulan yang membuat ia berhenti di tengah jalan. Hendak maju namun tak bisa, apalagi mundur. Bukannya tak ingin mundur, namun ia pantang untuk mundur. Ia akui, mendapatkan Grahita sangat sulit. Bahkan ia harus memangkas egonya habis, belajar bersabar dan mengerti bahkan ikhlas. Ia menerima gadis itu dengan apa adanya. Terlepas omong kosong yang Grahita ucapkan barusan.

"Maaf," lirih Grahita kemudian. Ia merasa sangat bersalah pada Gandhi. Entahlah, ia merasa sesak walaupun keputusannya tetap sama.

Gandhi menghembuskan napasnya berat. Lalu laki-laki itu mengusap wajahnya pelan sambil menyenderkan punggungnya ke kursi mobil. Menyesal? Iya. Ia merasa kurang cepat mengambil keputusan besar ini. Namun apa daya? Sepertinya ujian mendapatkan cinta sesungguhnya harus ia lewati sekali lagi.

Aksara Dan SuaraWhere stories live. Discover now