56. Perangkap

2.6K 305 74
                                    

Buah duku buah rambutan
Bodoh ah, gak tau. Silahkan sambung sendiri

===

Author datang lebih awal. Btw thanks ya untuk ke 3K followers-kuuh. Love you all. ❤❤❤

===

Yuda dan seluruh teman sekelasnya nampak antusias menyambut bel pulang hari ini sebab untuk pertama kalinya mereka terlepas dari kewajiban les tambahan yang menyita waktu hingga sore hari.

"Kita nongkrong dulu yuk kemana gitu?" Ajak salah satu teman sekelasnya.

"Ayo, ayo...!" Ajak yang lain menyetujui. "Udah lama kita gak nongkrong pulang sekolah."

"Yuk, Yud! Kita nongkrong..." Ajak Anggi.

"Aku gak bisa. Dijemput mama."

"Wah lain ya kalo udah jadi anak konglomerat. Pulangnya udah dijemput," goda Anggi.

"Pala lu peang! Kamu ingatkan kemarin aku cerita, mamaku udah otw ke sekolah buat ngajakin makan siang bareng?"

"Iya, iya, aku ingat. Hahahaha..."

"Kemarin kan mamaku salah hari. Hari ini yang benar. Jadi beliau jemput lagi buat mewujudkan keinginannya itu. Mau makan siang bareng di luar bareng sama Kak Refan."

"Iya, iya. Aku boleh ikut nggak?"

"Boleh. Beneran mau ikut?"

"Nggak, ah. Itukan acara keluarga kalian. Ngapain juga aku ngintil."

"Nggak apa-apa. Kemarin aja Kakakku malah bawa temennya banyak banget kata mama."

"Nggak ah. Next time aja. Salam ya buat kakak kamu..." Pesan Anggi sambil mengedipkan mata genit.

"Jangan harap. Bebaskan dulu dirimu dari cowok-cowok lain wahai wanita penggoda... "

"Aku single."

"Single tapi hatinya bercabang kemana-mana. Bye!" Sergah Yuda seiring dengan terdengarnya bel pulang.

"Aku gadis single yang polos. Lihat aja circle pertemanan aku aja pada anak baik-baik, pinter, polos semua, bahkan ada yang jomblo abadi contohnya kamu..."

"Gak usah jadikan aku sebagai tameng ya wahai wanita laknat," balas Yuda sambil berjalan meninggalkan bangkunya.

"Sialan. Pokoknya salam cinta buat Kak Refan! Salam sayang kecup manja!!!" Teriak Anggi.

Yuda melambaikan tangannya pertanda 'tidak' tanpa menoleh.

***

Yuda baru saja mencapai pintu gerbang sekolah saat ponselnya berbunyi. Ternyata telepon dari Wira.

"Halo, Kang? Barusan aja aku mau telepon loh..."

"Aduy udah pulang?" Tanya Wira.

"Udah. Ini lagi jalan ke depan. Akang di mana?"

"Aduy, Akang minta maaf ya. Aduy pulang sendiri gak apa-apa, Sayang? Akang ada acara sama teman-teman nih..."

"Nggak apa-apa.. "

"Beneran? Kalau nggak gini aja Akang jemput Aduy antar pulang terus baru pergi lagi yaa?"

"Nggak usah. Repot banget."

"Tunggu di sana. Akang jem---"

"Nggak usah, Kang. Aku dijemput mama. Mama ngajakin makan siang bareng sama Kak Refan juga," terang Yuda.

"Oh, gitu... Baguslah."

"Tadinya aku mau ajak Akang, tapi apa iya Akang mau?"

Wira terkekeh. "Mamanya udah datang?"

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now