38. Sumatriptan

3.3K 349 69
                                    

Ikan hiu makan tomat.
Gw balik sobat.
Bisa update lagi rasanya seperti menjadi ironmen.

===

Yuda mengernyitkan dahinya saat Wira membawa motor mereka bukan ke arah jalan pulang.

"Kang, kita mau kemana?" Tanya Yuda.

"Ke dokter."

"Dokter? Ngapain?" Yuda makin bingung. Sikap Wira sore ini nampak berbeda. Seperti ada sesuatu yang sang pacar pendam.

"Nggak. Aka keperluan aja."

"Ohhh..." Desis Yuda. Ia sengaja tidak menambah pertanyaan karena ia tahu sepertinya mood Wira sedang tidak bagus untuk bicara. Nanti pasti Akang cerita kok, gumamnya dalam hati.

Mereka berhenti di depan sebuah klik yang nampak cukup ramai oleh antrean pasien. Wira memarkirkan motornya.

"Aku tunggu di sini ya," kata Yuda.

"Kamu harus ikut," kata Wira.

Yuda menghela napasnya pelan. Kenapa aku harus masuk juga? Hatinya bertanya-tanya. Meskipun begitu ia tak membantah dan berjalan di samping Wira.

Wira menuju resepsionis.

"Mbak, dokter Willy-nya ada?"

"Ada. Sebentar ya. Dokternya lagi periksa pasien."

"Iya. Bilang ada Wira Tarangga. Tadi udah janji temu, kok."

"Oh, Wira. Sebentar ya..." Sang resepsionis pergi sebentar masuk. Tak berapa lama kemudian, ia kembali lagi dan mempersilahkan Wira langsung masuk saja untuk menemui sang dokter.

Wira mengucapkan terimakasih kepada sang resepsionis lalu berjalan masuk diikuti Yuda. Yuda menebak sepertinya ini bukan kali pertama Wira datang ke klinik ini sebab Wira tanpa bertanya-tanya terlebih dahulu langsung mengetahui ruangan sang dokter.

Pintu yang di depannya tertera tulisan "Ruang Dokter" tersebut nampak sedikir terbuka. Wira langsung mengetuknya sembari memutar gagang pintu.

"Wiraa...masuk, Wir," sambut sang dokter dari balik meja kerjanya.

"Sore, dokter.. " sapa Wira. Ia langsung duduk di kursi yang telah di sediakan persis di depan meja kerjanya. Sementara Yuda berdiri di belakang Wira.

"Ada apa? Katanya ada hal penting yang mau ditanyakan?"

Wira kemudian mengeluarkan bungkusan plastik berisi kapsul dan menyodorkannya ke arah si dokter. "Ini dok, aku iseng-iseng beli online kapsul pintar. Katanya suplemen nutrisi untuk merangsang kecerdasan otak. Bener gak sih, dokter? Tolong cek dulu siapa tahu obat berbahaya lagi..." Terang Wira.

Mendengar ucapan Wira barusan, Yuda langsung membelalakkan matanya. "Kamu bercanda, Kang? Beli kapsul pintar???" Yuda gak percaya.

"Ssttt...!" Wira menaruh telunjuk ke depan bibirnya menyuruh Yuda diam.

Dokter Willy mengambil kapsul yang disodorkan Wira. Ia mengambil sebutir dan membawanya ke depan hidung.

"Ini nama produknya apa?" Tanya dokter Willy sembari membuka isi kapsul tersebut.

"Di situ cuma dibilang Kapsul pintar, ekstrak pegagan atau apa lupa. Soalnya pas mau dicek lagi lapaknya udah gak ada."

"Waduh, mesti hati-hati, Wir. Mencurigakan. Apalagi pas nyampe barangnya cuma seperti ini, dikemas dalam plastik, tanpa keterangan, tanpa  nama... kita gak bisa periksa BPOM apa nggak ini..." Terang dokter.

"Makanya aku minta dokter ngecek itu obat apa," kata Wira.

"Ya udah, nanti dokter cek ya. Kalau sudah ketahuan ini obat apa, dokter langsung kasih tahu Wira. Obatnya jangan dikonsumsi. Ingat?"

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now