12. Tidur Bareng

9.8K 576 67
                                    

Wira melerai ciuman mereka dan menatap Yuda yang nampak kebingungan.

"Duy..."

"Eh?"

"Lu baik-baik aja?"

"Eng...baik..." Jawab Yuda tersadar setelah mengerjapkan matanya.

Wira terkekeh. "Ini yang pertama kalinya ya?" Tanyanya sembari mengambil botol air mineral dan membukanya. Lalu ia menyodorkan botol itu ke Yuda.

"Iya," jawab Yuda pelan.

"Gimana rasanya?"

"Eh?" Yuda spontan menyentuh bibirnya.

"Nih. Minum dulu. Lu kayaknya tegang banget," kata Wira.

Yuda menerima botol air itu dan langsung menenggak seperempat isinya.

"Gimana udah relaks?"

Yuda menghembuskan napas dengan kuat.

"Kalo udah kita lanjutin ciuman kedua," goda Wira.

Yuda langsung memberi tatapan tajam. Ia memukul bahu Wira.

Wira terkekeh. Ia tak menghindar dan membiarkan Yuda melampiaskan kekesalannya.

"Kamu udah sering ya?" Tanya Yuda setelah degupan jantungnya sudah kembali normal.

"Huum."

Mata Yuda langsung melotot.

"Ish!" Yuda melempaskan pandangan ke arah lain. "Sebuah pertanyaan yang sia-sia. Gak perlu ditanya lagi tentang hal ini ke fuckboy kayak kamu," gerutunya. Ada rasa kecewa menyelinap ke dalam hatinya.

"Sering sih nggak. Tapi pernah," ujar Wira.

"Sama siapa?"

"Orang di jalan."

"Korban palak?"

Tawa Wira meledak. Tapi Yuda justru cemberut. Ia tak tahu dimana letak lucu ucapannya barusan.

"Kalo korbannya kayak lu sih mau-mau aja."

"Jadi sama siapa?!"

"Pacarlah. Lu juga ada-ada aja. Gak mungkin gue nyipok orang lain? Yang ada gue digampar lagi."

"Kamu juga jawabnya asal-asalan!"

"Mustahil gue nyium korban palak. Pemalak bukan penjahat kelamin anjir! Pemalak gak fokus ke bibir, tapi fokus sama tas dan bawaan calon target. Boro-boro mikirin ciuman. Yang ada pengen buru-buru kabur sebelum ketangkep. Lu ada-ada ajaaa..." Terang Wira sambil mencomot popato chips di genggaman Yuda.

"Oh sama pacar," jawab Yuda tambah cemberut. "Kamu udah berapa kali pacaran?"

"Gak keitung sih..."

Bibir Yuda semakin ditekuk.

Wira menangkap perubahan wajah Yuda yang semakin masam. Ia tertawa geli.

"Maksudnya pacar orang gak keitung. Bukan pacar gue."

"Whatever. Ngapain juga ngurusin pacar orang!"

"Lu kenapa sih?"

"Aku mau pulang!" Kata Yuda sambil berdiri.

"Hei, hei... Jangan marah, Aduy sayang," tahan Wira sambil ikutan berdiri. Ia memegang kedua bahu Yuda sambil berkata, "Lu cemburu?"

"Nggak!"

"Terus kenapa tiba-tiba marah?"

"Kamu nggak serius jawabnya."

"Maaf. Oke, kali ini gue jawabnya serius..." Kata Wira sambil mengusap rambut Yuda.

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now