74. "Selamat datang, Yudaaaa..."

3.5K 331 138
                                    

Gimana puasanya teman-teman yang menjalankan? Belum ada yang bolong kan?

Tetap semangat ya. Puasa bukan alasan buat males apalagi males mikir. Dari pada lemah letih lesu, gimana kalo kita asah otak aja yuk.

Siapa yang bisa jawab :

Siapa penemu jam? Dan jam berapa penemu jam itu menemukan jam?

====

Bukan suatu kebetulan semata jika hari ini Wira datang ke Reuse cafe dan bertemu Yuda.

Tanpa Yuda ketahui, Darmalah yang sudah memberitahu Wira bahwa Yuda datang mencari dia.

"Bang, save nomor gue yang baru. Soalnya nomor yang lama mau dinonaktifkan dulu," kata Wira kemarin malam lewat telepon.

"Hubungi gue kalo ada hal yang mendesak atau penting aja, terutama masalah cafe. Jangan kasih ke siapapun," Wira menegaskan.

"Iya, Bos. Bos tinggal di mana sekarang? Itu kamar atas boleh kita tiduri gak? Si Boim mau nginep di sini," beritahu Darma.

"Pake aja. Itu kan kamar lu pada."

"Iya. Cuma itu kamar udah gue beresin dan gue bersihin khusus buat Bos biar nyaman. Kali aja Bos balik lagi."

"Pake aja."

"Barang-barang bos masih ada di sana. Ntar kayak waktu itu lagi, ada yang ilang repot kita nyarinya."

"Makanya kalo beberes diliatin dulu, Bang, biar nggak kayak kemaren."

"Iya. Paham kalo itu. Maksudnya barang-barang berharga ada nggak? Takutnya ilang ada yang ambil pas rame-rame."

"Nggak ada. Lagian kalian kan udah kenal satu sama lain. Emang ada yang hobi maling apa?"

"Setahu gue nggak. Yang sering nginap di sini kan udah kenal baik sama Bos semua. Tapi namanya hati orang siapa yang tahu kan? Apalagi ada kesempatan. Waspada aja. Yang jelas gue gak mau kalang kabut kayak waktu itu dah..."

Wira tergelak.

"Malah ketawa sih Bos."

"Kalo diingat lucu sih, Bang."

"Lucu apanya? Ribet iya. Harus nguber tukang sampah terus sampahnya diubek-ubek..."

"Itu letak lucunya. Tapi maaf banget, Bang, itu soalnya penting. Barang yang ilang menyangkut hidup dan mati gue dah."

Tentu kalian penasaran tentang topik pembicaraan antara Wira dan Darma semalam. Yang mereka bicarakan adalah tentang hilangnya kamera tersembunyi yang sudah Wira pasang di kamar Ken berapa saat yang lalu.

Ceritanya, hampir lewat tengah malam, setelah berhasil menjebak Ken, Wira kembali ke Amreta. Ia memasukkan beberapa helai pakaian, buku-bukunya, peralatan sekolahnya, seragam sekolah, laptop dan barang-barang keperluan lainnya. Semua barang-barang itu ia masukkan ke dalam koper kecil dan tas sekolahnya lalu pergi lagi menuju Reuse cafe. Saat itu karyawan cafe yang tinggal di sana sudah tidur. Mungkin karena lelah seharian bekerja melayani pengunjung, setelah membuka pintu, Darma langsung pamit tidur lagi meskipun ia sempat melihat Wira menarik sebuah koper. Dalam hatinya berkata pasti sang bos minggat dari rumah karena berantem sama keluarga seperti yang sudah-sudah. Wira pun tidak ingin mengganggu jam istirahat Darma dan kawan-kawan. Bahkan ia sendiri merasa letih sekaligus mengalami tekanan batin saat itu. Meskipun misinya berhasil, ada satu hal yang membuatnya ingin segera menghempaskan tubuhnya ke kasur, terlelap dan melupakan semua yang sudah terjadi meskipun barang sejenak. Jadilah malam itu ia menaruh kopernya sembarangan, mengeluarkan ponsel dan kamera tersembunyi yang didesain berbentuk ID card itu dari saku jaketnya dan ditaruhnya ke atas meja. Setelah itu ia langsung mandi lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa. Tidak lama ia pun terlelap.

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now