21. Lembaran Masa Lalu

5.5K 456 89
                                    

Sore semuanya. Chapter baru nih. Maaf baru di-update. Kemarin kondisi kurang fit jadi nggak sempat buat nulis.

Semoga kalian semua tetap sehat ya. Jaga kesehatan dan tetap semangat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. 😊😊😊

===^===

Wanita itu tersenyum ramah kepada Wira, lalu menaikkan kaca mobilnya sambil berlalu meninggalkan Wira yang masih melotot dengan dada bergemuruh.

"Anjing!" Umpat Wira sambil memasuki pekarangan rumah dengan hati gusar.

Setelah memarkirkan motornya, ia bergegas menerobos pintu sambil berteriak, "MA...!!!"

"MAMA...!"

"Ada apa sih, Wir? Datang-datang bukannya ngucapin salam malah teriak-teriak..." Omel Nalini yang muncul dari ruang tengah.

Wira meneliti seluruh tubuh sang mama dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Lu baik-baik aja kan, Ma?"

"Kamu bisa lihat sendiri," balas Nalini.

"Ngapain pelacur itu datang kesini?!"

"Siapa yang kamu maksud?!" Mata Nalini membelalak.

"Selingkuhan papa lah. Siapa lagi?! Ngapain dia ketemu Mama?!"

"Cukup, Wir. Sudah berapa kali Mama bilang dia bukan selingkuhan Papa."

"Mama yang cukup menyangkal semuanya. Gue yang lihat dengan mata kepala gue sendiri."

"Kamu salah."

"Kenapa sih, Ma?! Ada apa sih sama Mama?!"

"Sudahlah..." Nalini berjalan pergi.

"Apa yang diinginkan wanita itu? Dia mengintimidasi mama?!" Kejar Wira.

Nalini tak menjawab.

"Sudah berapa kali dia datang menemui lu, Ma?!"

"Baru sekali ini."

"Bohong!" Bantah Wira. "Semakin berani pelacur itu. Itukah akibatnya kalau Mama terlalu lemah!"

"Berhenti memanggil orang dengan sebutan kotor, Wir."

"Pelakor? Iya. Pelakor!"

Nalini berbalik menatap Wira dengan mata berkaca-kaca. "Suatu saat kamu akan mengerti apa yang terjadi," katanya lalu kembali berbalik arah menaiki tangga menuju kamarnya.

"Argghhh!!" Wira menendang undakan tangga dengan geram.

***

Wira mengalami badmood parah. Ia urung makan siang dan istirahat di rumah sang mama. Ia meninggalkan rumah dengan perasaan sangat marah. Ia juga kecewa kenapa mamanya begitu lemah menghadapi orang-orang jahat. Akibatnya harga diri sang mama diinjak-injak. Pelacur itu sudah berani terang-terangan menampakkan diri di hadapan ibunya. Ia yakin sebentar lagi wanita tak tahu diri itu akan semakin berani menampakkan eksistensinya.

***

11 tahun yang lalu...

Masih jelas dalam ingatan Wira ketika ia pertama kali mengetahui perselingkuhan yang dilakukan sang papa. Saat itu ia masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak ketika suatu sore ia memainkan dompet uang sang papa yang tergeletak di atas meja kecil di samping lampu tidur. Saat itu sang papa sedang mandi. Ia membuka semua isi dompet tersebut. Ia menemukan banyak kartu nama dan diantara kartu nama itu terselip selembar foto perempuan muda yang cantik. Ia yang masih polos hanya bisa berpikir bahwa foto perempuan itu sama sekali tidak mirip dengan sang mama.

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now