63. Hacking

2.6K 289 158
                                    

Happy Valentine!!! Telat ya, bodoh amat. Cuma telat dua hari punn 😌😌😌

Btw, Valentine itu identik dengan kasih sayang. Nah ada satu quote nih tentang mencintai. Bunyinya gini :

BUAT ANDA YANG BENCI DIRI ANDA SENDIRI, INGAT ANDA TIDAK SENDIRI. BANYAK YANG BENCI ANDA JUGA.

Sangat memotivasi kan buat tetap stres?

===

Keluar dari kamar mandi, Ken mendapati Wira sudah tidak ada di tempatnya. Ia lantas berjalan menuju balkon sambil mengibas-kibaskan rambutnya dengan jari agar cepat kering seraya berseru memanggil Wira.

"Yanggg..., Sayaaanggg..."

Wira muncul dari balkon dan keduanya hampir saja bertubrukan di pintu.

"Eh, udah kelar mandinya?" Tanya Wira. "Segernyaaa..."

"Iya. Maaf agak lama ya, Yang. Tadi main sabun dulu," beritahu Ken sambil mengedipkan matanya.

"Apaan? Coli maksudnya?"

"Hehehe, iya. Bayangin kamu. Gak lama langsung crot, padahal baru semalam aku coli..."

"Wah, dikit dong keluarnya, hehehe."

"Lumayan kok," kata Ken sambil melepaskan handuk yang melilit pinggangnya hingga sekarang ia berdiri di hadapan Wira tanpa sehelai benangpun.

Kontan saja Wira melotot. Ia kaget dengan apa yang dilihatnya sekarang. Sementara itu Ken nampak senyam-senyum menggoda. Ia balik badan membelakangi Wira, sengaja memamerkan pantatnya yang cukup kenyal dan padat.

"Gimana, Yang hasil workout aku?" Tanya Ken seraya menggerakkan pipi pantatnya dengan ujung jari. Pantat itu berayun sedikit.

"Gimana perbedaannya dari terakhir kamu lihat?" Tegur Ken melihat Wira diam saja memandanginya.

"Uhm, lebih sekarang. Maksudnya lebih montok," jawab Wira.

Ken tersenyum riang mendapatkan pujian itu.

"Kamu gak tergoda buat mainin?" Tanya Ken sambil memisahkan kedua pipi pantatnya dengan jemarinya sehingga memperlihatkan liangnya.

Wira meringis. "Kamu kan baru aja udah coli."

"Tapi aku masih sanggup kok. Lagian yang mau keluarin kan kamu..." Kata Ken sambil membelai lalu menampar pantatnya sengaja mengundang nafsu Wira.

Wira menelan ludah. Ken pun membaca keraguan Wira. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia berjalan mendekat sambil berucap lembut, "Ayo, Sayang. Keluarin di dalam ya..."

Wira merasakan bagian bawah pusarnya mulai mengeras. Ia menunduk dan berharap celananya tidak membentuk tenda. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya mencoba menahan dari dalam agar kejantanannya tidak semakin mengeras. Beruntung saat itu tangannya menyentuh sebuah benda kecil di dalam saku celananya.

Flashdisk.

Ia pun langsung teringat akan misinya. Ia juga teringat akan Yuda. Tentu saja ia juga sadar siapa yang berada di hadapan kini. Ken, sang penggoda jahat sedang berusaha merayunya.

Wira langsung menangkap tangan Ken yang ingin menyentuh selangkangannya. "Eit, eit, tahan, Sayang. Kamu masih dihukum," kata Wira.

"Hukum apaan lagi sihh...?!" Ken gusar.

Wira menghela napas dan menghembuskannya keras, mencoba menahan gejolak perasaannya.

"Aku laper, Sayang. Buruan pake baju," kata Wira.

PERWIRA YUDA (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora