59. Toxic Relationship

2.6K 298 91
                                    

Ada ubi ada talas
Ada pisang rebus, mantap dah!

===

Keesokan harinya, tepatnya sepulang sekolah, Yuda mulai mengeluarkan barang-barangnya dari kamar yang ia tinggali bersama Wira selama ini menuju ke paviliun. Ia dibantu oleh dua asisten rumah tangga dan juga Andhira tentunya.

Selagi Yuda mengumpulkan barang-barangnya, datang Wira dan Ken.

"Kok baru pindahan sekarang? Bukannya kata kamu kemarin ya?" Cecar Ken ke Wira dengan berbisik.

"Maunya kemarin. Tapi dilarang bokap. Katanya hari ini aja. Paviliunnya belum dibersihin gitu kemarin," Wira ngeles.

Ken ber-O ria.

Melihat kesibukan yang dilakukan Yuda, mata Ken berbinar-binar. Matanya bersirobok sebentar dengan Yuda yang menatapnya penuh amarah. Ken memberikan senyum lebar ala-ala Joker. Yuda langsung membuang pandangannya dengan jijik.

"Mana lagi barang yang mau dibawa?" Tanya Wira ke Yuda bermaksud menawarkan diri.

"NGGAK USAH!" Jawab Yuda ketus.

Mendengar jawaban galak Yuda, semua yang ada di sana langsung menatap kearah mereka berdua.

"Ya udah, aku cuma mau bantu..." Kata Wira.

Yuda tak menjawab. Tapi wajahnya memberengut.

Ken beringsut mendekati Andhira. "Mereka berantem ya, Tan?"

Andhira geleng kepala pelan.

"Emang masalahnya apa ya?"

"Tante nggak tahu," jawab Andhira disertai helaan napas berat. "Tapi biasalah ribut-ribut kecil."

Ken mangut-mangut. "Kayaknya mereka nggak cocok satu sama lain ya..." Kata Ken kemudian.

"Biasalah kalo kakak-adik berantem. Nanti akur lagi kok," kata Andhira lagi.

"Semoga ya, Tan," timpal Ken dengan ogah-ogahan sambil berjalan menjauh. Ia menghampiri Wira yang masih memperhatikan Yuda beres-beres.

"Cabut, yuk...!" Ajak Ken.

"Kemana?"

"Kemana aja."

"Kita kan baru nyampe..."

"Maksudku bukan keluar rumah, tapi pergi dari sini ke ruangan lain gituu..."

"Ohh. Ya udah, ngobrol di tepi kolam renang aja yuk," ajak Wira. "Sambil ngemil. Kamu mau minum apa?"

"Apa aja," sambut Ken senang.

"Ya udah, gue ambil minuman dulu, lu langsung aja ke sana ya. Ntar gue nyusul."

Ken mengangguk.

Setelah Wira dan Ken keluar kamar, Andhira berjalan menghampiri Yuda.

"Jadi karena ini lagi?" Tanya Andhira.

"Ini---apa maksudnya?" Tanya Yuda.

"Karena Ken?"

Yuda tak menjawab.

"Kalau kejadian begini lagi, saatnya kamu yang mengambil keputusan. Kita harus ada garis batas sampai kapan bertahan dan sampai kapan meninggalkan."

"Kami baik-baik aja, Ma."

"Mama nggak perlu menjabarkan apa yang mama lihat barusan kan?"

"Yuda juga gak bisa menjelaskan apa yang terjadi. Ini rumit," kata Yuda. Gak mungkin aku bilang apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin keluarga bisa bantu bagaimana cara mengambil bahkan melenyapkan video itu dari tangan Ken. Tapi ngasih tahu ke mereka kalau aku terlibat skandal video telanjang? Hal yang tak akan pernah aku katakan pada keluarga, batin Yuda.

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now