27. Balcony View

5.3K 448 95
                                    

Jantung Yuda langsung berdegup kencang setelah menyadari kemana Wira membawanya.

Ia langsung protes dan enggan turun dari boncengan.

"Santai, Duy. Semuanya bakal baik-baik aja..."

"Ogah! Kamu tuh kebiasaan kalau apa-apa gak bilang dulu. Gue nggak mau turun!!!"

"Sayaangg, Akang udah pernah ke sini dan bicara sama mama kamu," Wira mencoba membujuk.

"Ngapain kamu ke sini?"

"Bahas soal kita."

"Bahas soal kita apaan?"

"Kalau akang suka sama kamu dan minta supaya dia tetap ngizinin kita sama-sama."

"Terus mama bilang apa?"

"Kalau akang janji gak bawa pengaruh buruk buat kamu, dia gak keberatan."

"Masa sih?"

"Makanya turun dulu. Kita buktiin kalo gak percaya."

"Awas aja kalo boong!" Yuda memukul kepala Wira yang terlindungi helm sembari turun dari motor.

"Ngomong-ngomong, dari mana akang tahu tempat kerja mama?" Tanya Yuda saat mereka berjalan menuju pintu masuk.

"Akang gak sengaja lewat dan baca namanya Sadajiwa. Langsung keingat sama nama papa kamu. Karena penasaran, akang masuk deh dan ketemu sama mama kamu. Makanya kita ngobrol..."

Yuda mangut-mangut.

Melihat kedatangan Yuda, si security yang tadi ditemui Wira langsung berdiri menyapa. Yuda memberi senyuman.

"Mama ada, Mas?"

"Ada, ada. Masuk aja ke dalam," jawab si security sambil memperhatikan Wira.

Begitu juga ketika mereka berjalan melintasi lobi. Si mbak resepsionis kepo langsung berdiri dan melambaikan tangan ke arah Yuda dan Wira.

"Halo, Mas Yudaaa. Apa kabar???"

"Baik, Mbak Dila. Mama ada?"

"Ada. Langsung masuk aja," jawab Dila dengan ceria. "Halo juga adek ganteng...!" Kali ini ia menyapa Wira dengan penuh semangat.

Wira mengangkat tangannya sebentar untuk membalas lambaian tangan si Dila.

"Resepsionisnya energik banget. Jam segini masih semangat aja," kata Wira ke Yuda.

"Bagus dong..." Jawab Yuda.

"Gak suka sama dia."

"Dia juga belum tentu suka sama kamu!" Sergah Yuda.

"Nggak apa-apa. Yang penting kamu suka sama aku."

Yuda melengos bertepatan saat mereka tiba di depan pintu ruangan sang mama.

Yuda langsung mengetuk pintu sambil memutar gagang pintu.

"Ma..." Panggil Yuda sambil melongokkan kepalanya terlebih dahulu ke dalam ruangan.

"Lho, Yud? Kok kesini? Ada apa?" Tanya Andhira yang sedang mencermati dokumen di hadapannya.

Yuda membuka pintu lebih lebar sehingga sekarang Andhira bisa melihat bahwa sang putra datang tidak sendirian.

"Hai, Tanteee...!" Sapa Wira.

Pupil mata Andhira membesar. Ia memberikan tatapan minta penjelasan ke Yuda.

"Maaf ya, Tan, ganggu waktu kerjanya sebentar," kata Wira sambil berjalan mendekati meja kerja Andhira.

Pandangan Andhira dengan sekejap beralih ke Wira.

PERWIRA YUDA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang