64. Spam Chat

2.6K 310 100
                                    

Woeyy! Gimana malam Jum'atan nya guys? Lancar bobol gawangnya? Apa cuma bengong aja meratapi nasib? Udeehh gak usah sedih. Harus banyak-banyak bersyukur. Gak usah terlalu banyak maunya, gak usah terlalu banyak halu pengen ini itu. Jangan selalu melihat ke atas, tapi sesekali melihat ke bawah. Nahhh, sampai kita ke bagian favorit kalian yakni Quote Manjah.

Ini ada kutipan dari Saudagar Gujarat India saat berdagang ke Indonesia, bunyinya :

_Kadang yang dibutuhkan hanyalah kasih sayang, keihklasan dan uang 10 milyar itu udah cukup_

Kita langsung masuk ke inti ceritanya..

***

GAGAL.

Satu kata yang membuat Wira mengawali harinya dengan uring-uringan. Ia sudah mencoba menghubungi si Jeff lagi namun cowok itu sepertinya tidak mau memberinya kesempatan.

"Jadi gimana nih, Yang?" Tanya Wira kesal saat menghubungi Yuda.

"Cari hacker lain aja," jawab Yuda sambil mengenakan seragam sekolahnya. Saat Wira menelepon tadi, ia baru saja selesai mandi.

"Minta tolong sama Bang Adjie lagi? Tapi ntar dia pasti nanya kenapa gak jadi sama temannya Jeff ini, akang kasih alasan apa? Khawatir juga si Jeff cerita ke Bang Adjie kalau Akang bohong."

"Ya udah deh, gak usah minta bantuan hacker lah. Daripada makin banyak orang yang tahu. Ntar juga ada cara gimana ngecek HP-nya Ken lagi," kata Yuda.

Wira mangut-mangut.

"Apa Akang ngomong jujur aja sama Jeff? Tapi chat akang aja gak dibales sama si dia. Bangsat emang sok banget tuh orang...!" Umpat Wira.

"Kalo Akang ngerasa dia sok, mendingan gak usah. Emang kalo akang jujur dia mau bantu? Takutnya malah dia homophobia, boro-boro bantu malah nambahin masalah," kata Yuda.

"Iya sih. Hufhhh..."

"Udahlah. Gak usah buru-buru. Santai aja. Lagian Ken gak buat ulah sekarang. Kita mikir tenang dulu," kata Yuda. "Gak usah gegabah. Udah ya? Aku mau siap-siap ini. Akang udah siap belum? Udah pake seragamnya?"

"Iya, bentar lagi. Mau mandi dulu."

"Kebiasaan. Ya udah mandi sana!!!"

"Galak amat..."

"Kan mau berubah katanya. Di mulai dari jangan suka telat ke sekolah."

"Iya sayang. Iyaaaa..."

"Mandi, mandi. Udah. Aku tutup," pungkas Yuda lantas memutuskan sambungan telepon.

***

Wira sudah bertekad untuk fokus belajar. Jadi hari ini ia mencoba mendengarkan semua penjelasan guru. Ia mencatat semua yang dianggapnya penting. Tentu saja hal tersebut dipandang aneh sama teman-temannya. Apalagi saat Wira meminjam catatan salah satu teman cewek. Mereka pada ngecengin dia.

"Kena jin apa lu, Wir?"

"Kesambet arwah menteri pendidikan yang sudah meninggal lu, Wir?"

"Habis implant otak lu, Wir?"

Beragam pertanyaan kocak mereka layangkan pada Wira. Semua pertanyaan itu ia balas dengan tawa dan ditanggapi dengan santai.

"Gila lu pada, orang mau belajar bukannya disemangati. Malah dituduh yang aneh-aneh..."

"Tolonglah, Wir. Lu udah kaya sama cakep. Jangan jadi pinter juga. Makin banyak yang suka sama lu, nasib kita gimanaaa...?" Salah satu teman sekelasnya bergurau.

"Tau nih si Wira. Jangan jadi anak baik, Wir. Jadi berandal aja."

"Teman kek setan semua lu pada ahh..." Wira geleng-geleng kepala. "Gue cuma lagi berusaha menerima tantangan bokap gue. Kalo nilai gue bagus gue bakal dibeliin apa aja."

PERWIRA YUDA (TAMAT)Where stories live. Discover now