Wira menghentikan motornya tepat di depan pintu pagar rumah Yuda. Yang diboncengpun turun sembari melepaskan helm-nya.
"Thanks," jawab Yuda sembari memberikan helm ke Wira.
"Sama-sama..." Jawab Wira.
"Ya udah aku masuk. Kamu silahkan pulang. Hati-hati," kata Yuda.
"Gue gak ditawari mampir nih?" Tanya Wira.
"Rumahku nggak menerima tamu. Anggota keluargaku nggak ramah sama orang asing," jawab Yuda ketus.
"Njir..."
"Pergi sana," kata Yuda sambil berjalan menuju pintu pagar dengan tampang cemberut.
"Eit, tunggu...!" Tahan Wira.
Yuda pun langsung berbalik arah menghadap Wira dengan ekspresi kesal.
"Sini dulu. Ada yang mau gue omongin..."
"Apalagi sih?!" Yuda berjalan menghampiri Wira. Sementara Wira terus memasang senyum lebarnya.
"APA?!" Tanya Yuda dengan suara keras.
Alih-alih menjawab, Wira malah membawa kedua tangannya ke wajah Yuda. Ia menarik sudut bibir Yuda dengan lembut ke arah yang berlawanan sehingga bibir Yuda melengkung ke atas sehingga menyerupai sebuah senyuman.
"Senyum dong...cemberut terus sih? Lu tuh makin cakep kalo senyum," kata Wira.
Karuan saja Yuda langsung menarik kedua tangan Wira ke bawah. Setelah tangan Wira terlepas, ia menyeka bekas tangan Wira di wajahnya menggunakan punggung tangannya.
Wira terkekeh.
Yuda langsung pergi membuka pintu pagar, masuk dan berjalan menuju teras rumah tanpa berkata apapun. Meninggalkan Wira yang senyum sambil geleng-geleng kepala. Setelah membunyikan klakson ia melanjutkan perjalanannya.
Yuda baru saja selesai melepas sepatunya saat sedan warna merah yang dikemudikan Refan memasuki halaman rumah.
Yuda tak perduli dan berniat masuk ke rumah ketika Refan membunyikan klakson. Yuda menoleh. Refan tersenyum lebar kepadanya.
Kenapa sih dia? Tumben senyum ke aku..., Gumam Yuda dalam hati seraya masuk ke rumah. Ia langsung menuju kamar. Sesampainya di kamar, ia langsung membuka aplikasi Twitter dan buru-buru mengetik Rifaipejuh di kotak pencarian. Tapi yang tertera di layar ponselnya :
Tidak ada hasil untuk "Rifaipejuh"
"Ih, dasar tukang ngibul...!" Gerutu Yuda kesal. Ia menaruh ponsel di atas tempat tidur lalu bergerak menuju lemari pakaian.
"Udah tukang palak, tukang onar, tukang gombal, tukang ngibul lagi. Dasar manusi gak guna," gerutu Yuda sambil membuka lemari dan mengambil kaos yang berada di lipatan teratas.
Ia baru saja selesai mengenakan kaosnya ketika pintu kamar diketuk. Saat pintu dibuka, berdiri Refan dengan senyum lebarnya. Tapi perasaan Yuda mulai tak enak. Mau ngapain lagi nih orang, gerutu Yuda dengan perasaan was-was.
"Tadi siapa yang nganterin lu pulang?" Tanya Refan sembari masuk ke kamar Yuda.
Bahu Yuda langsung merosot.
"Tadi itu siapa?"
"Teman," jawab Yuda lalu mengambil ponsel yang tergeletak di atas kasur.
"Masa sih?" Refan bersedekap.
"Kamu mau apa?"
"Kayaknya lu udah memahami gue banget ya..." Kata Refan seraya mengangguk-anggukan kepalanya.
YOU ARE READING
PERWIRA YUDA (TAMAT)
RomanceCover By @Yudha_Arvella22 Yuda bertemu dengan Wira ketika berandalan itu ingin malakin dia sepulang sekolah. Beruntung Yuda bisa lolos dan berteriak keras sehingga orang-orang datang dan Wirapun dihakimi massa. Melihat hal itu Yuda justru jatuh iba...