65. Markisa Ungu

2.6K 289 87
                                    

Author cumback.

Males basa-basi langsung quote aja lah ya.

_Janganlah sering mengeluh tentang pekerjaanmu yang berat dan gaji tak seberapa. Cobalah lihat ke sekeliling mu. Di luar sana masih banyak orang-orang beruntung yang kerjanya enak, gajinya juga gede_

Jadi jangan semangat ya...!

===

Hubungan Wira dan Yuda memanas. Jika Yuda merasa bahwa Wira egois dan mau menang sendiri, sementara Wira berkutat dengan rasa bersalahnya terhadap Yuda dan memilih untuk mengambil waktu sendiri agar tidak semakin menyakiti Yuda. Namun sikap Wira itu justru membuat Yuda salah paham. Wira yang tidak datang menemuinya lagi setelah pertengkaran kecil mereka sore itu menganggap bahwa Wira belum berubah. Tetap keras kepala dan tidak menyadari kesalahannya. Untuk kali ini Yuda pun mencoba bertahan dan tak mau mengalah lebih dulu. Ia menunggu Wira yang datang untuk meminta maaf.

Dalam suasana hubungan mereka yang tidak baik, Wira lebih banyak memikirkan cara untuk segera membereskan masalah penghapusan video dari tangan Ken. Semuanya terasa cukup berat karena tidak ada Yuda yang bisa ia ajak diskusi. Biasanya Yuda akan memberikan ide-ide. Namun kali ini terpaksa ia akan melancarkan rencana yang sudah ia susun dengan Yuda sebelumnya seorang diri. Tapi itu tidak mengurangi semangatnya. Ia justru semakin bersemangat untuk menuntaskan semuanya lalu kembali ke Yuda untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan mereka lagi.

Hal pertama yang ia lakukan adalah mendatangi Ken. Setelah bertengkar dengan Yuda, ia menenangkan diri di taman, lalu masuk ke kamar masih terus berpikir apa yang harus ia lakukan hingga akhirnya mendapatkan sebuah ide.

Ia pun bergegas keluar dan memacu mogenya menuju rumah Ken. Saat ia datang, Ken sedang berenang.

Seperti biasa Ken menyambutnya dengan senyuman manis. Sementara Wira setiap melihat Ken ingin memberinya sebuah pukulan. Apalagi sore ini setelah mengetahui bahwa cowok itu mengirimkan foto-foto keduanya ke ponsel Yuda. Namun tentu saja sebisa mungkin Wira menutupi emosinya.

"Wah pas banget aku datang hari ini dapat rezeki nomplok," kata Wira sambil duduk di salah satu kursi di pinggir kolam renang.

"Apa?" Tanya Ken.

"Bisa cuci mata."

"Hahaha...! Ayo sini berenang bareng. Bukan cuma cuci mata, yang lain bisa aku cuci juga loh..." Balas Ken.

"Sayangnya udah mandi. Lagian aku juga capek habis futsal sama gotong royong tadi di sekolah," tolak Wira.

"Gotong royong apaan?"

"Tadi aku ikut bantu bersih-bersih taman sekolah sama anak-anak PA."

"Oh gitu. Kalo capek kenapa keluyuran? Istirahat dong, Sayang..."

"Kan aku nggak keluyuran, tapi ke rumah kamu."

"Iya sih. Tapi video call aja bisa. Kan tadi udah ke sini. Kenapa? Mau sidak? Masih gak percaya kalo aku bakal main serong???" Cecar Ken.

"Hehehe. Kan aku udah bilang bakal lebih posesif," kata Wira.

Ken mencibir pura-pura kesal. Ia menceburkan diri kembali ke air.

"Bukan cuma itu aja, aku ke sini mau ngasih tahu kalau tadi si mantan datang ke aku ngamuk-ngamuk, sambil nangis nunjukin chat kamu bilang aku tega."

Mata Ken membelalak. Ia langsung menepi.

"Terus dia bilang apa...?"

"Bilang aku gak punya hati segala macem. Minta aku balikan sama dia gitu."

PERWIRA YUDA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang