65. Kenyataan

149 24 1
                                    

"Gak mungkin kan lo pergi secepat ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak mungkin kan lo pergi secepat ini?"

🍓🍓🍓

Vote dulu yaaa, thank u!

Ini adalah hari kedelapan Ara dirawat di rumah sakit. Akibat kejadian delapan hari lalu yang membuat Ara harus kehilangan banyak darah sehingga ia harus dirawat di sini. Sebenarnya, Ara ingin pulang. Ia rindu dengan kamar tercintanya. Tapi Ares dan juga Kirana melarangnya dan menyuruhnya untuk tetap dirawat di sini sampai Ara sembuh total.

Hari ini juga, Ara harus mengerjakan perisapan ujian yaitu Try Out yang seharusnya ia kerjakan sejak seminggu yang lalu di sekolah, namun karena kondisi fisik nya yang tidak memungkinkan, sehingga ia terpaksa mengerjakan nya hari ini.

Pelajaran pertama yang ia kerjakan adalah Matematika. Matematika ini bukan pelajaran favoritnya, namun bukan juga pelajaran yang tidak ia sukai. Matematika berada di tengah-tengah antara favorit dan tidak.

Ara menghitung soal terakhir yang sejak awal belum ia kerjakan dan memilih mengerjakan soal yang lebih mudah dahulu. Ara menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, ini sangat sulit.

"Duh, susah banget sih..." keluhnya.

"Ada apa Ara?" tanya pengawas yang sejak tadi memperhatikan Ara.

Ara tersenyum kikuk. "Gapapa Bu, hehe." Tangan nya tergerak untuk menentukan pilihan.

Dimulai dari option A yang bertuliskan 0,8 lalu beralih pada option B yang bertuliskan 4 dan option C dan D yang bertuliskan sama yaitu 8.

"Cap cip cup pilih mana yang mau dipilih..." batinnya sedikit ragu saat jari nya berhenti di option A. Pada akhirnya Ara memilih B karena entah mengapa hatinya tertuju pada itu.

"Waktu mu sebentar lagi habis Ara. Apakah kamu sudah menyelesaikan semuanya?"

Ara sedikit mendongak, ia melihat ke arah jam dinding yang terpasang di ruangan. Jam sudah menunjukkan pukul 11 kurang lima menit. Itu tandanya masih ada waktu sekitar lima menit lagi untuk memeriksa semua jawabannya.

"Ara?" tanya pengawas itu lagi.

Ara mengangguk, lalu memberikan LJK itu pada sang pengawas. "Ini Bu, saya sudah selesai."

Pengawas itu mendekat lalu mengambil semua LJK Ara. Sebelum pergi ia memberikan semangat pada Ara dan mendoakan gadis itu agar cepat sembuh sembari memasukan LJK milik Ara pada map cokelat besar.

"Ya sudah, kalau begitu Ibu pamit pulang dulu ya," ujarnya setelah selesai.

Ara mengangguk, tak lupa menyalami tangan sang pengawas. "Terimakasih banyak, Bu."

Ara menghembuskan napasnya lega. Akhirnya soal ujian untuk hari ini sudah berhasil ia kerjakan. Untuk hasilnya, ia pasrahkan pada tuhan. Karena saat mengerjakan soal tadi ia tidak belajar sebelumnya dan hanya mengandalkan kemampuannya saja. Dan ini baru awal permulaan, masih ada tiga hari lagi untuk ujian nya.

Gifara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang