57. Hilang?

115 26 5
                                    

"Hilang? Bagaimana bisa, Ma?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hilang? Bagaimana bisa, Ma?"

🍓🍓🍓

Vote sama comment dulu yuk!

Bagas sedang meregangkan otot-otot nya, hari ini terasa lebih melelahkan dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Bagas menyandarkan bahunya di kursi taman yang menyatu dengan taman milik keluarga Ara.

Ia menatap taman itu dengan sendu. Sudah lama sekali Bagas tidak berbincang dengan Ara, bahkan untuk melihatnya saja ia tak sanggup. Melihat Ara hanya akan membuat hatinya terluka.

Bagas memang sengaja menghindari gadis itu sejak beberapa hari lalu. Tadi pagi Bagas sempat tidak sengaja bertemu dengan Ara di halaman rumah mereka. Gadis itu membawa gitar miliknya, seperti nya gadis itu akan latihan ekstrakulikuler. Namun pada saat Ara tersenyum dan melambaikan tangan pada Bagas, ia lebih memilih masuk kembali ke dalam rumah dan menghindari gadis itu.

Bagas menghembuskan napasnya berat, ini keputusan yang sangat sulit. Ia tidak mau berada di posisi ini, dimana ia harus menjadi orang asing di mata Ara. Ya, Bagas terpaksa melakukan itu. Karena mungkin itu adalah cara yang terbaik untuk pergi tanpa meninggalkan luka.

Ia memejamkan matanya sejenak, menjernihkan pikiran. Namun saat semuanya sedang hening, tiba-tiba ia mendengar suara benda yang pecah.

"Ya Tuhan! Ma, kita harus tenang. Papa yakin, pasti dia gak kenapa-napa."

"Pa, anak kita hilang Pa! Hilang!"

"Aku tahu, tapi kita tenang dulu. Kita pikirkan solusi nya bagaimana. Jangan panik, Ma."

"Gimana aku bisa tenang, Pa! Anak kita hilang!"

Dari taman Bagas bisa langsung melihat Kirana dan juga Ares yang sedang bertengkar. Entah apa yang mereka sedang bicarakan, tapi sepertinya ini masalah yang serius.

"A-nak kita hilang, Pa! Gi-gimana kalau sampai Ara di-dibunuh!"

Bagas mengerutkan dahinya bingung. Ara? Hilang? Bagas terus memperhatikan kedua nya dari kejauhan. Sudah tidak terhitung berapa kali Ares yabg mondar-mandir dan juga Kirana yang tak henti menangis. Tak lama Ares megambil ponselnya, menelpon berbagai orang untuk meminta bantuan mencari Ara.

Dan yang baru ia sadari adalah Ara hilang. Bagas mengira jika ada gangguan pada pendengaran nya, tapi ternyata tidak. Terbukti dengan Ares yang menelpon semua anak buahnya bahkan hingga teman-teman kantor nya untuk mencari Ara.

Bagas dengan segera masuk ke rumah itu melalui pintu samping. Dan langsung menghampiri keduanya.

"Ma, Pa, ada apa ini?"

Kirana yang sudah terkapar lemas di lantai hanya menoleh pada Bagas sembari menangis. Bagas lebih dulu menghampiri Kirana, membantu wanita paruh baya itu untuk duduk di sofa. Mengusap punggung tangan nya seolah memberikan seluruh energi yang ia punya.

Gifara [END]Where stories live. Discover now