44. Supir Baru

190 34 0
                                    

"Gue rasa, Alex orang yang baik Mir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue rasa, Alex orang yang baik Mir."

🍓🍓🍓

Jangan lupa vote setelah baca, lopyu gais!

Halaman parkir bagian belakang SMA
Xaverius pagi ini tidak terlalu penuh, hanya ada beberapa mobil dan motor saja. Mungkin saja karena jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Lagu Attention-Carlie Puth masih menggema dalam mobil miliknya. Bagas sedikit menggoyangkan tubuhnya, jangan lupakan bokong nya yang bergerak ke kanan dan ke kiri.

Melihat hal itu, gadis disebelah nya ikut menggerakan tubuhnya dan menari beriringan dengan irama walaupun tak seheboh Bagas, dengan mulutnya yang ikut melantunkan nyanyian itu.

Saat melihat gadis itu ikut terhanyut dari suara merdu milik Carlie, Bagas dengan cepat mematikan audio mobilnya. Setelah itu ia menatap tajam gadis itu, membuat gadis di sampingnya itu sedikit menciut.

Bagas melirik ke arah arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Jarum panjang nya sudah berada di titik 3. Itu berarti sudah 15 menit Bagas melakukan dugem di dalam mobil.

Matanya menyipit, kala melihat seorang gadis cantik turun dari sebuah motor matic biru putih yang parkir di sebrang mobil miliknya.

Dengan napas memburu Bagas keluar dari mobil dengen tergesa-gesa. Tak hanya itu, ia juga menutup mobilnya dengan kencang, membuat para penghuni parkiran terlonjak kaget. Termasuk dua orang yang langsung menoleh ke arah laki-laki itu.

"Oh, jadi ini supir baru lo, Min?" sarkas Bagas menatap keduanya dengan tatapan tajam. Tangan nya sengaja ia lipat di dadanya, katanya, agar terkesan lebih menyeramkan.

"Apaan sih lo, dateng kesini langsung marah-marah." Wanita itu membuka pengait di helmnya, lalu memberikannya pada sang pemuda yang sudah baik hati mengajak ke sekolah bersama.

"Ya lo yang salah!" hardik Bagas.

"Ngapain lo berangkat bareng si bulepotan ini, hah?!" lanjutnya.

"Bukan urusan lo!" kata Ara sembari mengambil paper bag yang tergantung di motor bagian depan.

"Jelas, ini urusan gue!" kata Bagas tak mau kalah.

Ara malas berdebat dengan Bagas. Ia memutuskan untuk pergi ke kelas daripada harus berurusan dengan mahluk menyebalkan itu. Gadis itu berjalanan beriringan dengan Alex, si pemuda yang baik hati memberinya tumpangan. Namun baru saja berjalan beberapa langkah, Bagas mencekal tangannya, membuat tubuhnya sedikit tertarik kebelakang.

"Apaan sih, Gas?!" Ara menepis kasar lengan laki-laki itu.

"Lo kenapa berangkat sama dia, kenapa gak sama gue?"

Ara mendengus. "Justru seharusnya gue yang tanya, kenapa lo gak jemput gue tadi pagi, hah? Bubun bilang lo udah berangkat duluan!"

"I-itu kan,"

Gifara [END]Where stories live. Discover now