58. Interogasi

117 21 0
                                    

"See? Ternyata benar, pelakunya adalah lo sendiri Bagas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"See? Ternyata benar, pelakunya adalah lo sendiri Bagas."

🍓🍓🍓

Comment dulu dong, kalian tim sad ending atau happy???

Jangan lupa vote, hehe😚

Semuanya sudah berkumpul di ruang keluarga. Disana ada Bagas, Mira, Sandra, Alex, Kirana, Ares, orang tua Bagas dan juga Ratu. Bagas berdeham, menatap mereka satu-persatu. Memang sengaja Bagas tidak langsung memberi tahu mereka apa yang sebenarnya terjadi. Ia menunggu semua nya datang. Bahkan orang tua nya yang sedang berada di luar kota, terpaksa harus pulang dan menunda pekerjaan mereka.

"Ada apa ini sebenarnya?"

Suara bariton itu memulai percakapan, memecah keadaan yang sedang hening. Radit, Papa Bagas itu menatap Ares dengan tatapan penuh tanya.

"Iya, sebenarnya ada apa ini? Kenapa aura disini sangat mencekam sekali?" tanya Gladis, bunda Bagas.

Semuanya diam, bahkan Ares tak mampu untuk berkata lagi, sedangkan Kirana tak henti-henti nya menangis. Bahkan Mira yang tidak tahu apa-apa itu, hanya membantu memeluk Kirana dan menenangkan nya.

"Ara, hilang."

"HAH ILANG? KOK BISA?!" Nisa yang sedang menyeruput boba nya langsung histeris.

"G-gimana A-ara bisa sampai hilang?!" Mira pun sama terkejutnya dengan Nisa.

Walaupun tak sehisteris Mira dan juga Nisa, Alex dan Sandra pun sama terkejutnya terbukti dari raut wajah mereka yang langsung panik.

"Ara hilang. Tadi pagi Ara izin untuk ikut ekstrakulikuler musik, tapi tadi Bagas sudah menanyakan pada teman nya, bahwa Ara tidak datang ke sekolah hari ini."

Kirana semakin syok. "Tapi tadi pagi Ara bilang begitu pada Mama, Bagas. Tidak mungkin Ara berbohong."

Bagas mengangguk. "Bagas tahu, Ara tidak akan berbohong. Kemungkinan besar, Ara di culik. Dan saya yakin betul, bahwa penculik nya ada di ruangan ini sekarang." Bagas menatap semuanya satu-persatu dengan tatapan penuh selidik.

Hari ini Bagas tidak boleh sampai kecolongan, ia terus mengamati semuanya. Sampai sekarang, belum ada tanda-tanda atau gelagat yang mencurigakan. Bagas melepas jaket jeans nya, lalu mendengus.

"Oke, di mulai dari lo, Mira," tegas Bagas yang langsung membuat Mira menautkan kedua alisnya.

"Kenapa? Kenapa gue jadi tersangka pertama?!" ujarnya tak terima.

Bagas tersenyum miring. "Karena lo adalah orang yang paling membenci Ara di sini. Bahkan sikap lo di sekolah udah menunjukkan betapa bencinya lo sama Ara."

Mira dengan cepat membantah. "Gue memang benci sama dia. Tapi bukan berarti gue pelakunya, gue cuma kesel sama dia, ta-tapi sejujurnya gue masih sayang sama dia!"

Gifara [END]Where stories live. Discover now