7. Alasan

796 169 69
                                    

"Gue serius, Ra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue serius, Ra. Jadian yuk!"

🍓🍓🍓

Follow ig @gifara_official @ahmalissa_putri

Jangan lupa vote setelah baca ya!

"Siapa bi?" Tanya Ara sembari mengerutkan dahinya. Apakah itu Reynand? Tapi tidak mungkin jika Reynand datang secepat kilat.

"Aduh bibi lupa namanya." Ucap Bi Asih sembari menepuk jidatnya.

"Yaudah bi, ayok kita turun." Ucap Ara sembari merangkul Bi Asih.

Baginya, Bi Asih adalah orang tua kedua setelah mama dan papanya. Ara tidak pernah membedakan siapapun. Dimatanya, semua orang setara dengan dirinya itu. Ia tidak pernah melihat sesorang dari segi status, harta dan kekayaan.

Sejak dulu sampai sekarang, Ara memang dekat dengan Bi Asih, jika Kirana-Mamanya sedang sibuk di butik, Ara akan ditemani oleh Bi Asih di rumah. Bi Asih pun sudah menanggap Ara sebagai anak nya sendiri. Apalagi jika ia sedang rindu dengan anaknya di kampung, Bi Asih akan memeluk erat Ara. Karena, jika Bi Asih melihat Ara sama seperti hanya melihat anaknya di kampung.

Ara tidak pernah keberatan jika Bi Asih memeluknya. Toh Ara pun sering memeluk dam mencium kening Bi Asih, layaknya sebagai sosok ibu.

"Bibi beneran gak tahu siapa yang datang?" Tanya Ara sembari menuruni anak tangga nya yang terakhir.

"Bibi tahu non."

"Siapa bi?"

"Bibi lupa namanya, tapi bibi sering manggil dia den ganteng, Non."

"Aduh bibi," Ucap Ara sembari menggelengkan kepalanya dan terkekeh geli.

"Itu non orangnya ada di sofa ruang tamu. Bibi kebelakang dulu ya, mau buat minuman untuk tamunya Non." Ucap Bi Asih sembari menunjuk seseorang dengan jarinya itu. Lalu pamit untuk pergi ke dapur.

"Iya bi, makasih ya." Ara mengangguk dan menghampiri orang itu.

"BAGAS? NGAPAIN LO DISINI?!" Tanya Ara sembari melototkan matanya.

"Awas matanya jatuh Min." Ucap Bagas sembari terkekeh.

"Jawab pertanyaan gue! Lo ngapain disini?"

Bagas tidak mendengarkan ucapan Ara. Bagas menghampiri sofa itu, lalu merebahkan dirinya di atas sofa milik Ara.

Bagas membuka dua kancing kemeja seragam miliknya, karena kepanasan. Dan mengangkat kakinya.

"BAGAS! SIAPA YANG NYURUH LO TIDURAN DI SOFA GUE!"

"Bi Asih," Jawabnya.

"Turunin kaki lo! Gak sopan tahu."

"Hehe maaf ya, padahal kan gue sering dateng kesini." Ucap Bagas merubah posisinya menjadi duduk.

Gifara [END]Where stories live. Discover now