Gifara [END]

60. Dalang

"Lex, gue titip Ara ya sama lo."

🍓 🍓 🍓

Yu vote dulu 🤗

"Siapa? Siapa pelakunya?" tanya Bagas sembari menatp Alex serius.

Alex menghela nafasnya. "Gue rasa pelakunya adalah Jasmine!"

"Jasmine?" tanya Bagas.

Semua orang mengerutkan dahinya bingung. Bahkan mereka tidak tahu siapa nama yang Alex sebut tadi. Kirana dan Ares saling pandang, sedangkan Bagas mengacak rambutnya karena frustasi dan juga bingung. Otak nya sudah berpikir kuat sejak tadi.

"Ja-Jasmine?" tanya Mira terbata-bata.

"Ya, Jasmine. Gue rasa lo tahu siapa Jasmine itu," kata Alex sembari tersenyum.

Sedangkan Bagas, ia menatap Alex dan juga Mira bergantian. "Jasmine, Jasmine siapa sih?!"

Mira menggelengkan kepala nya tidak percaya. Mulutnya sudah ia tutup dengan tangan kanan nya karena terlalu terkejut mendengar pernyataan itu. Ia benar-benar tidak menduganya.

"Maksud lo, Melati? Ta-tapi gak mungkin dia pelakunya! Karena kami bertiga sahabatan. Gak mungkin Melati berniat mencelakakan sahabatnya sendiri!" sergah Mira.

"Betul apa kata Mira. Tidak mungkin Melati yang menyulik Ara. Karena dia kelihatan nya anak yang baik," bela Kirana.

Alex menggeleng. "No, tante. Apa yang kita lihat baik belum tentu baik juga. Terkadang kebaikan yang berlebihan itu adalah topeng untuk menutupi kejahatan nya selama ini."

"Apa buktinya kamu bisa mengira bahwa Melati adalah dalang dibalik semua ini?"

"Kalian ingat dengan penyebab kecelakaan Axelle waktu itu?"

Semua mengangguk kompak. Axelle meninggal akibat kecelakaan mobil yang di pengaruhi alhokol. Axelle saat itu sedang frustasi, membuat ia khilaf dan meminum minuman haram itu sehingga menyebabkan mobil nya bertabrakan dengan sebuah truk besar.

Axelle terpental sangat jauh, sedangkan mobil nya dilalap si jago merah. Kata dokter, Axelle mengalami pendarahan di dalam otak hingga nyawa nya tidak bisa tertolong lagi.

Flasback onn

Alex melangkahkan kakinya dengan riang dan gembira. Di tangan nya sudah ada sebungkus nasi untuk makan siang ibunya. Kebetulan, gaji pertama dari Axelle sudah ia dapatkan.

Berkat Axelle, ibunya dapat di operasi dan kini tinggal menunggu waktu pemulihan. Alex membuka knop pintu yang bertuliskan ruangan Melati. Lalu di dalam nya sudah ada sang Ibu yang sedang menyisir rambutnya yang mulai memutih.

"Bu, lihat nih Alex bawa apa?" Alex mengangkat bungkus itu tinggi-tinggi.

Sang Ibu mengerutkan dahinya bingung. "Apa itu Lex? Ibu gak bisa tebak."