42. Latihan

225 38 8
                                    

"Aku suka body, goyang mama muda, mama muda

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Aku suka body, goyang mama muda, mama muda."

***
J

angan lupa vote setelah baca:)))

Bagas bernapas dengan lega, akhirnya, hari yang cukup melelahkan ini telah berakhir. Ya, walaupun besok Bagas harus melalui hari-hari yang tak mudah baginya. Ini sudah waktunya jam pulang sekolah. Bagas merapikan alat tulisnya, lalu memasukkan nya ke dalam tas.

Sebelum meninggalkan kelas, Bagas akan menjemput Ara terlebih dahulu. Sejak kejadian tadi siang, Bagas meminta Ara untuk tetap berada di UKS. Jaga-jaga jika penyakitnya kambuh kembali. Walaupun sebenarnya Ara bersikukuh ingin mengikuti pelajaran. Tapi Bagas menolak keras. Dan akhirnya, Ara menurut juga padanya.

Bagas memakai hoodie hitam, lalu menyumpal telinga nya dan mulai menyusuri koridor yang masih ramai karena memang bel baru berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Ah, rasanya ia sudah tidak sabar mrnjemput tuan puteri. Walaupun Ara sangat galak dan ketus, tapi sebenarnya Ara sangat perhatian dan menggemaskan.

Baru saja ia berjalan sekitar beberapa meter dari kelasnya. Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.

"Iya halo Bun, kenapa?"

"Gas cepet pulang nya, Ratu sakit, dia demam daritadi, sedangkan Papa kan lagi diluar kota. Tolong ya Gas, Bunda tunggu kamu dirumah."

"Tapi Bun---"

Tut tut tut

Bagas mengacak rambutnya frustasi. Dirinya dilanda bingung, di satu sisi Ares menitipkan Ara pada dirinya. Namun disisi lain Ratu juga penting baginya. Bagas berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk membawa Ratu terlebih dahulu ke rumah sakit. Jadi biar bagaimanapun yang terpenting adalah keluarga.

Bagas
Ra, sorry, kita gak bisa pulang
bareng hari ini, sekali lagi maaf ya, love you babe!

Bagas jadi terkekeh sendiri membaca ketikkan nya. Sebelum pergi, Bagas mencari Reynand terlebih dahulu untuk mengantar Ara ke rumahnya.

Bagas memutar arah menuju ruang OSIS yang tidak ajuh dari tempat ia berdiri tadi. Tapi dari kejauhan Bagas merasa bingung karena rak sepatu yang kosong, namun Bagas tetap melanjutkan langkahnya.

"Woi brader! Rere nya ada?" tanya Reynand pada salah satu anggota OSIS yang sedang bertugas piket disana.

"Rere? Gak ada anak OSIS yang namanya Rere."

"Ah masa sih gak ada."

"Serius dah, gue udah jadi anggota OSIS dari kelas 10. Tapi setau gue gak ada yang namanya Rere."

Gifara [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя