4. Milkshake?

1K 230 147
                                    

"Hobi lo marah-marah ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hobi lo marah-marah ya?"

🍓🍓🍓

Follow ig @gifara_official @ahmalissa_putri

Jangan lupa vote setelah baca ya!

"Udah nemu novel yang mau kamu beli?" tanya Reynand.

Ara menggelengkan kepalanya, sambil sibuk memilih novel yang akan ia beli. Ia tidak bisa memilih, rasanya ia ingin membawa pulang semuanya. Andai saja, Ara adalah seorang bangaswan. Ia pasti sudah membeli semua novel yang ada di toko itu.

"Aku tunggu di sana ya," ucap Reynand menunjuk kursi yang berada di dekat sudut, tidak jauh dari tempat mereka berdua berdiri.

"Siap pak bos!" ucap Ara, sambil mengangkat lengan kanannya, seperti hormat. Reynand terkekeh, lalu meninggalkan Ara.

Ara mengelilingi rak, mencari barangkali ada novel yang membuatnya jatuh cinta setiap kali ia membacanya. Ara menyukai semua genre novel, namun ia sangat menyukai genre romance, bukan hanya Ara saja, pasti semua remaja juga menyukainya.

Sebenarnya, rak buku di rumah Ara sudah penuh dengan novel-novel miliknya. Ia sengaja membeli rak khusus untuk menyimpan novel itu. Ia menjaganya, bahkan menatanya dengan rapi. Kebanyakan novel yang ia punya adalah pemberian dari Reynand atau dari sahabatnya. Setahun sekali, Mira dan Melati pasti memberikannya hadiah paket novel. Mereka berdua tidak tanggung-tanggung, karena mereka langsung membelikan Ara sepuluh novel. Berbeda dengan Reynand yang akan memberikan Ara novel kapanpun ia ingin.

Semua ini bukan keinginan Ara, namun jika Ara mengajak Reynand ke toko buku, pasti semuanya ditanggung oleh pria itu. Ara sudah menolak berkali-kali, karena tidak ingin merepotkan pria itu, namun Reynand selalu memaksanya. Padahal ia ingin membeli novel dengan uangnya sendiri, hasil ia menabung. Untuk membeli keperluannya ia tidak pernah meminta kepada orang tuanya. Alasannya sama, karena ia tidak ingin merepotkan siapapun.

Ara melihat novel yang menarik perhatiannya. Mulai dari isi dari cerita nya, hingga cover yang membungkus rapi novel itu. Ara sangat suka dengan desain covernya. Lucu, pikir Ara.

Namun Ara sangat kesulitan untuk mengambil novel itu, karena berada di rak yang paling atas, hal itu membuat Ara kesulitan untuk menjangkau nya. Ara melompat, untuk mengambil novel itu. Namun tetap saja, ia tidak bisa menggapainya.

"Nih." Tiba-tiba seseorang memberikan novel yang Ara inginkan.

"Makanya punya badan tuh tumbuh ke atas, bukan ke samping," ucap Bagas.

"LO? KOK BISA ADA DISINI? JANGAN-JANGAN LO NGIKUTIN GUE YA? NGAKU LO!" ucap Ara.

"Heh Mini, memangnya ini tempat nenek moyang lo? Ini tempat umum, siapapun berhak dateng kesini."

Gifara [END]Where stories live. Discover now