61. Tragedi

122 20 0
                                    

"AISH, LO MAU CARI MATI, GAS?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"AISH, LO MAU CARI MATI, GAS?!"

🍓🍓🍓


Yu, vote dulu:))

BTW, Caca dan Jaja sudah update part 1 loh, yuk mampir 🤗

Flasback onn.

Ara kini sedang berjalan di trotoar, mobil yang mengantarnya tadi mogok, dan Ara memutuskan untuk berjalan kaki daripada harus menunggu mobil nya diperbaiki. Supirnya sudah menawarkan untuk menemani Ara sampai sekolah. Namun Ara menolaknya dan bersikukuh untuk tetap jalan kaki sendirian. Sembari menatap jalanan yang cukup ramai, Ara tak henti-hentinya bersenandung.

"Mungkin hari ini... hari esok atau nanti..." senandungnya.

Ia menikmati setiap langkahnya. Tersenyum menatap langit yang sangat cerah, secerah hatinya saat ini. Entahlah apa yang membuatnya senang, tapi yang jelas mood nya pagi ini sedang sangat baik.

Ara tak merasa letih, padahal ia sudah berjalan kurang lebih 1,5 km dari tempatnya tadi. Ditambah lagi dipunggung nya ia membawa gitar kesayangan nya. Ya, rencana nya ia akan latihan musik.

Jadwal latihan nya di tambah. Bukan nya membuat dirinya letih, Ara justru sangat senang dengan keputusan itu. Karena musik adalah dunia nya selain strawberry.

Bicara tentang strawberry, ia jadi teringat dengan milkshake buatan sang Mama. Ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di halte yang tak jauh dari sekolahnya. Hanya tinggal beberapa langkah lagi ia sampai. Namun ia putuskan untuk duduk, lalu mengambil milkshake nya.

Ia meneguk milkshake itu hingga setengah. Memang, milkshake buatan Kirana adalah milkshake yang terbaik. Setelah dirasa cukup, Ara hendak melanjutkan perjalanan nya yang tinggal beberapa langkah lagi.

Namun niatnya ia urungkan saat sebuah mobil sedan berhenti tepat di sisinya. Ara terdiam, mengamati plat nomor mobil yang ternyata tak asing lagi untuknya, B1237NND.

"RA GAWAT RA! MI-MIRA BERTENGKAR HEBAT SAMA IBUNYA!"

Ara mengamati orang yang baru saja turun dari mobil sedan nya dengan panik. Ia mengerutkan dahinya bingung.

"Loh, lo kok ada di sini? Bukan nya lo lagi di Amrik?"

Orang itu mengangguk singkat. "Ya, kemarin gue dapet kabar dari Melati, Mira bertengkar lagi sama nyokapnya. Jadi gue putusin buat balik ke indo, dengan penerbangan yang paling cepat."

Ara mendadak ikut panik saat meliht keseriusan dari wajah orang itu. "Ah, lo serius? Tapi kok Mira gak ngabarin gue ya, kalo dia lagi kenapa-napa?"

"Hubungan kalian kan lagi ga baik-baik aja, mungkin Mira sungkan mau cerita ke lo."

Ara menepuk jidatnya. Ia lupa jika dirinya dan Mira sudah tidak berkomunikasi sejak lama, semenjak kejadian tempo hari itu.

Gifara [END]Where stories live. Discover now