9. Prioritas

703 138 49
                                    

"Pipi lo merah kalo lagi salting

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Pipi lo merah kalo lagi salting."

🍓🍓🍓

Follow ig @gifara_official @ahmalissa_putri

Jangan lupa vote setelah baca ya!

"Ish sakit bego! Lo main nyeret gue aja." Ucap Mira sembari mengerucutkan bibirnya.

"Tau nih Ra, padahal gue masih mau muji si Bagas, jarang-jarang kan lihat Bagas ngomong bijak gitu." Ucap Melati.

"Bodo, gue gak peduli." Ucap Ara sembari menyeruput es jeruk miliknya.

"Nanti lama kelamaan juga lo peduli sama Bagas." Ucap Melati.

"Terserah."

"Jangan terserah gitu Ra, nanti jodoh baru tahu rasa lo." Ucap Mira sembari tersenyum miring.

"Gak akan! Lagian gue sama dia sebatas teman." Ucap Ara sembari menekankan akhir katanya.

"Memang nya lo gak inget? Lo sama Reynand juga berawal dari teman kan?"

"Tau ah, kalian berdua jangan ganggu selera makan gue!" Ucap Ara sembari mengambil garpu dan mengarahkan ke wajah Mira dan juga Melati, hal itu membuat mereka sempat bergidik ngeri, setelah itu mereka terkekeh.

"Ara, kamu kenapa sayang?" Tanya Reynand yang baru saja tiba.

Mira memutar bola matanya malas. "Sayang, pala lo peyang."

"Sayang kok selingkuh." Kini Melati yang angkat bicara, mereka berdua sangat kesal dengan Reynand, apalagi kepolosan Ara yang membuat mereka semakin geram, wanita itu selalu saja membenarkan sikap Reynand. Padahal laki-laki itu sudah mengkhianati nya berkali-kali.

"Kalian apaan sih!" Ucap Ara sinis.

"Sirik ya lo pada!" Ucap Ara menatap tajam Mira dan juga Melati.

"Aku boleh duduk disini?" Tanya Reynand.

"GAK BO--" Ucap Mira dan Melati hampir bersamaan.

"Boleh kok, duduk aja."

Mira dan Melati memakan bakso nya besar-besar, sebal dengan sikap Ara yang terlalu baik kepada Reynand.

"Cie, yang mau jadi ketos." Ucap Ara, lalu menatap Reynand yang berada di samping nya.

"Hehe iya, doain ya, semoga aku terpilih."

"Pastinya dong."

"Semoga aja gak kepilih." Ucap Mira.

Ara menautkan kedua alisnya, lalu menatap tajam Ara, sebenarnya Ara sangat bingung mengapa kedua sahabat nya tidak suka dengan Reynand, padahal sebelumnya mereka biasa saja.

"Mir, lo apaan sih!"

"Bukan nya gitu Ra, gue gak mau kalo dia yang jadi ketos, sekolah kita malah ancur." Ucap Mira sembari menatap tajam Reynand yang berada di hadapan nya, sungguh laki-laki itu tidak tahu malu, pikir Mira. Padahal ia sudah melakukan hal yang bahkan bisa mencemari nama baik sekolah, namun sikap nya seolah ia tidak pernah melakukan apapun.

Gifara [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt