30. BH?

524 44 21
                                    

🍓🍓🍓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍓🍓🍓

JANGAN JADI SILENT READERS, VOTE DAN KOMEN SEBANYAK- BANYAKNYA🧡

Hari ini SMA Xaverius mengadakan acara perkemahan. Mereka memang rutin memgadakan acara tersebut setiap kenaikan kelas. Dan sekitar seminggu yang lalu, Ara sudah menempuh UAS dengan hasil yang sangat memuaskan. Gadis itu memang selalu berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Karena terlalu giat belajar, ia hampir di rawat di rumah sakit akibat kelelahan.

Gadis itu tengah memasukkan beberapa barang ke dalam koper. Ara ini orang nya simple, ia hanya membawa beberapa pasang baju dengan outer yang sudah pasti ia bawa, dan beberapa cemilan yang sudah disiapkan dengan tas terpisah.

Ara melakukan peregangan pada otot-otot nya, lalu meneguk segelas air putih. Baru saja ia ingin bergegas ke kamar mandi, ketukan pintu dari luar, membuat ia mengurungkan niatnya.

Dengan malas, Ara membuka knop pintu yang langsung menampilkan seseorang yang sedang berdiri tegap dengan cengiran kuda miliknya. Siapa lagi kalau bukan mahluk menyebalkan yang kerap di sapa kutil bagong? Ya, Bagas datang pagi-pagi sekali ke rumah Ara.

"Ngapain lo dateng kesini pagi-pagi?!" ketus Ara sembari menyilangkan kedua tangan nya di dada.

Bagas tak menjawab, ia justru langsung masuk dan merebahkan dirinya di atas kasur dengan balutan sprei yang senada dengan cat tembok. Pandangan nya beralih pada beberapa pasang bantal yang kini ia gunakan.

"Lo ganti sarung bantal, Min?" 

Ara berdecih, Bagas memang tak tahu cara bertamu yang benar, padahal Ara belum mengizinkan laki-laki itu masuk ke kamarnya.

"Heh, lo gak tahu cara bertamu?" murka Ara, "hampir setiap hari kaya gitu, gak tahu diri banget lo!"

Lagi dan lagi tak ada jawaban, justru Bagas malah terkekeh. Tak ingin membalas ocehan Ara di pagi hari, Bagas memejamkan matanya sembari memeluk guling yang sudah bercampur dengan aroma parfum khas strawberry.

Melihat Bagas yang malah terlelap, Ara semakin geram. Ara mendekat, lalu menimpuk Bagas dengan bantal, laki-laki itu justru malah mengeratkan bantal itu.

"Astaghfirullah, memang gak akan bener kalau gue ngeladenin lo! Dasar kutil bagong!" Ara berlalu meninggalkan Bagas dan masuk ke dalam.kamar mandi.

"Marah-marah mulu, heran gue." Bagas menyingkirkan bantal di wajahnya sembari menggelengkan kepalanya.

Merasa bosan, Bagas mengelilingi kamar yang sudah tak asing lagi. Saat dirinya sudah di depan rak yang terdapat bberapa bingkai foto. Matanya berbinar menatap bolu berbalut dengan selai strawberry.

"Widih, tau aja nih gue laper." Bagas dengan cepat membawanya ke kasur dan langsung menyantapnya tanpa merasa bersalah.

"Kurang manis," komentar Bagas saat mencicipi bolu itu hingga potongan terakhir.

Gifara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang