56. Jubah

126 21 19
                                    

"14 Februari, hari dimana Ara dan Alex menjadi lebih dekat, sedekat nadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"14 Februari, hari dimana Ara dan Alex menjadi lebih dekat, sedekat nadi."

* * * *

Pastiin kalian baca setiap part nyaa yaa, karena disana bakalan ada clue. Jangan sampe salah tebak yaa, wkwk.

Vote dulu yuuu, biar semangat nulis sampe ending:))

Komen jugaaa, bakalan aku bales kok komenan nya. Jangan takut, aku ga gigit:(

Sebuah panggung besar kini sudah ada di tengah-tengah lapangan SMA XAVERIUS. Hiasan dan juga properti pentas sudah ada di atas panggung. Orang-orang berlalu-lalang, menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Bisa Ara tebak, mereka adalah salah satu panitia acara ini.

Dan benar kata Alex, pentas drama ini tidak hanya untuk sekolah mereka, tetapi juga dari sekolah luar. Terbukti saat Ara melihat beberapa orang asing yang mulai berdatangan.

Ara mengeratkan pegangan nya pada sling bag miliknya. Ia menatap sekeliling yang mulai ramai, mencari keberadaan Alex. Sebenarnya ia mengenal beberapa anggota teater dari sekolah mereka, tapi rasanya canggung untuk sekedar menyapa.

Ia mengambil ponselnya di dalam tas, belum ada jawaban dari Alex. Ara menghembuskan napasnya, lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Alex kemana sih?" bantinnya.

Ara melangkahkan makinya ke sembarang arah. Ia sangat takjub dengan dekorasu panggung itu. Pandangan nya beralih, menatap sekeliling nya. Banyak tenda-tenda kecil yang dibangun. Ternyata selain pentas drama, tetapi juga ada beberapa bazar.

"Hallo kak, silakan tanda tangan di sini, kalau pakai nama dan juga username ig juga boleh kak."

Suara itu mampu menarik perhatian Ara. Di sana ada sebuah banner besar yang sudah hampir penuh dengan coretan-coretan tanda tangan para pengunjung. Ara tersenyum, sepertinya ia akan menyoretkan namanya di atas banner itu.

"Mau ikut tanda tangan di sana juga?"

Ara yang sempat terkejut beberapa saat, langsung menengok ke sumber suara, di samping nya sudah ada Alex yang memakai pakaian serba hitam.

"Lo, ngagetin gue aja!"

Alex tersenyum. "Maaf deh. Lo udah lama di sini?"

"Lama tau! Dari setengah jam yang lalu gue di sini. Lo kemana aja sih, Lex?"

Bukannya menjawab pertanyaan Ara, Alex justru terkekeh, lalu mengacak rambut Ara, gemas. Apalagi saat Ara menghentakkan kakinya sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

"ISH, ALEX!" gerutu Ara.

Alex menghentikkan aksinya, berhenti tertawa. "Sorry, Ra. Tadi gue lagi di make over."

Gifara [END]Where stories live. Discover now