OCN46: Kedatangan Kawan Lama

1K 246 11
                                    

Gua memoleskan liptint pada bibir gua, kemudian merapihkan rambut gua, memastikan kondisi gua sekarang ini sudah cukup baik dan siap untuk keluar.

Ya, hari ini gua harus pergi ke panti disabilitas sesuai dengan event rumah sakit.

Hari ini spesial, karena kang ojek kesayangan gua alias Wira, udah stand by sejak semalam (iya dia nginap di apartemen gua). Katanya sih alasan dirinya menginap karena dia nggak mau sendirian di rumah karena Mami sama Papinya lagi pergi vacation ke Bandung berduaan aja. Nggak deh, Mama sama Papa gua juga ikut sama mereka, semacam double vacation gitu deh, menikmati masa tua bersama.

"Lu mau kutangan doang anjir?" tanya gua pas liat Wira cuma pake kaos shirtless gitu. Udah krempeng, naik motor, kutangan, apa nggak masuk angin?

Wira dengan santainya melahap cereal miliknya, "nanti bawa flanel gua."

"Hah? Kain pel?" tanya gua yang lagi fokus menuang susu ke mangkuk cereal gua dan nggak mendengar ucapan Wira dengan jelas, kemudian dengan cepat Wira segera melempar kemeja flanel miliknya ke wajah gua. "WIRA!"

"Tuh, kain pel."

"Ish, padahal cuma salah denger," balas gua sambil melempar balik kemeja flanel milik Wira kemudian duduk dihadapannya sambil mulai menyantap cereal milik gua.

Sarapan gua dan Wira tampak sangat nikmat dan tenang. Udah lama juga nggak sarapan bareng Wira kaya gini saking sibuknya sama dunia masing-masing.

Kayanya gua pun semakin menua karena tiba-tiba kepikiran buat jadi anak SD lagi supaya taunya cuma main dan belajar. Kayanya enak kembali ke dunia yang polos itu, padahal dulu saat gua masih disana, gua mau buru-buru masuk ke dunia orang dewasa yang serba 'semaunya'. Iya, semuanya suka-suka orang dewasa, tanpa sadar bahwa keegoisan orang dewasa sebenarnya punya resiko besar tersendiri, kaya jatuh cinta misalnya.

Ah, udahlah, Aleana! Ayo move on!!

"Jangan ngelamun bodoh!" ujar Wira, "telat lu!"

"Iyaaaaa!" ujar gua dan buru-buru menghabiskan sarapan gua. "Arken tinggal bareng lu berarti yah?"

"Ya masa tinggal bareng genderuwo sih?" balas Wira sambil meletakkan mangkulnya di tempat pencucian piring. "Taruh aja, nanti gua yang cuci."

"Udah abis kok," ujar gua lalu meletakkan mangkuk gua ke tempat cucian piring, "laporan dulu gua."

"Hah? Laporan apa?"

"Laporan harian kehidupan," balas gua sambil tersenyum.

🌊

Sampai di tempat panti disabilitas, gua segera berkumpul dengan dokter-dokter lainnya, nggak lupa pamitan dan bilang makasih ke Wira.

"Sama Dokter Mahawira?" tanya Dokter Oren yang sedang menyedot susu kotak strawberry dengan santainya. Muka garang, badan berotot, minumnya susu tobeli, lucu banget perpaduan untuk menciptakan Oren Putratio Wiriya ini.

"Iya, baru aja balik dia."

"Kok balik?"

"Ngurusin Arken."

"Siapa?"

"Anak saya."

Dokter Oren langsung berhenti menyedot susu strawberry miliknya dan menatap gua dengan pandangan terkejut. "Kamu..."

"Bercanda! Ahahahaha!" ujar gua tertawa dan langsung dihadiahi jitakan super sakit dari oknum yang bersangkutan dengan prank 'anak saya' tersebut.

OCEAN [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang