OCN4: Tes Kesehatan

2.9K 556 31
                                    

Gua dan tim relawan segera merapihkan medicube dan duduk ditempat masing-masing, menunggu para tentara datang kesini. Ya, hari ini kami akan melakukan tes kesehatan untuk para tentara.

Para perawat dan dokter wanita sudah menahan pekikan mereka ketika melihat para tentara tampan ini memasuki medicube dengan laporan kesehatan ditangan mereka. Banyak dari perawat wanita yang mengambil kesempatan untuk mengukur tinggi badan serta berat badan para tentara, ya jika gua jadi perawat pun gua pasti akan curi-curi kesempatan juga.

"Dino mau diambil darahnya sama Bu dokter dong," ujar Serda Dino menuju meja gua.

"Kenapa maunya sama saya?"

"Soalnya wajah Bu dokter kelihatan kaya orang baik. Suntikannya pasti nggak sakit."

Gua terkekeh sambil menyiapkan suntikan ditangan gua. "Masa sih?" tanya gua sambil mencari vena milik Serda Dino, ketika menemukannya gua langsung menancapkan jarum suntik ditangan gua tanpa ragu.

"Duh!" ujar Serda Dino setelah darahnya selesai gua ambil.

"Suntikan nggak kenal orang, semua yang kena suntik pasti sakit, Serda Dino," kata gua sambil tersenyum.

Sersan Dino meringis lalu meninggalkan medicube setelah menyerahkan laporan kesehatan miliknya. Gua lalu melakukan tugas gua kembali, memeriksa para tentara yang kebanyakan dari mereka justru malah takut jarum suntik. Padahal benda kecil ini hanya akan membuat mereka kesakitan sebentar, tapi kebanyakan dari mereka sudah menutup mata lebih dulu bahkan saat gua masih menyiapkan suntikan.

"Ih, Kapten Keanu!" pekik salah seorang perawat yang membantu dimeja gua.

Gua melemparkan pandangan gua pada pintu masuk medicube dan mendapati Kapten Keanu dengan seragam tentaranya melenggang masuk dengan membawa laporan kesehatan ditangannya. Dia mengedarkan pandangannya, sedang memilih siapa dokter yang dia inginkan untuk memeriksanya. Tanpa ragu, Kapten Keanu berjalan kearah gua, duduk dihadapan gua dan menyerahkan tangannya.

Ini nggak salah?

"Tolong periksa saya."

Perawat disamping gua udah memekik kegirangan, sementara gua harus mengatur ekspresi gua agar Kapten Keanu nggak merasa terganggu dengan respon perawat disamping gua yang agak berlebihan ini.

"Kapten belum cek tinggi badan dan berat badan," ujar perawat disamping gua.

"Saya ambil darah dulu boleh? Nanti baru cek yang lainnya?"

"Oh iya. Boleh, Kapten! Boleh!"

Gua lalu menyiapkan suntikan dan mulai mencari vena milik Kapten Keanu yang anehnya sangat sulit gua temukan. Gua mengernyit bingung karena tidak bisa menemukan vena milik Kapten Keanu.

"Ana, lu jangan modus dong pegang-pegang Kaptennya lama banget!" ujar Yuna.

"Tau lu, gua kan juga mau!" tambah Ula.

"Apaan sih? Jangan bikin malu deh. Ini venanya nggak ketemu!" balas gua sambil tetap fokus mencari vena milik Kapten Keanu.

"Permisi! Dok, tolong anak saya!" ujar seorang bapak-bapak yang membawa seorang bocah perempuan didalam pelukannya yang sudah bermandikan darah.

"Siapin bed sekarang!" perintah gua lalu segera membantu Wira membopong bocah perempuan tersebut.

Wira berusaha menghentikan pendarahan bocah perempuan tersebut dibantu oleh seorang perawat yang mulai memasukkan selang intubasi karena bocah perempuan ini mulai bernafas dengan tidak teratur. Gua segera membersihkan luka bocah perempuan ini dengan cairan saline lalu menganastesi jaringan disekitar lukanya. Gua mulai menjahit luka bocah perempuan ini secara perlahan.

OCEAN [SVT]Where stories live. Discover now