+OCN: Arjuna

1.6K 174 12
                                    

"Om Ajunnnn!" si kembar, Daratania dan Lautanu memekik sambil berlari kearah Arjuna yang baru saja masuk ke dalam rumah setelah dipersilahkan oleh Aleana. Kadang Aleana nggak mengerti kenapa kedua anaknya lengket sekali dengan Arjuna, padahal sama seperti Keanu yang jarang pulang, Arjuna juga jarang berkunjung.

Arjuna menggendong si kembar secara bersamaan dan memutar kedua bocah yang sudah genap berusia enam tahun itu dengan gemasnya. "Kangen nggak sama Om?"

"Kangen!"

"Banget?"

"Banget!"

"Banget, banget, banget?"

Keduanya mengangguk dengan semangat. "Banget, banget, bangettttt!"

"Oke, Om Ajun kasih hujan ciuman! Muah, muah, muah, muah, muah," ujar Arjuna sambil menciumi pipi kedua bocah itu tanpa ampun, sementara keduanya sudah terkikik geli akibat ulah Arjuna.

Arjuna kemudian merasakan kepalanya ditoyor dan si kembar lepas begitu saja dari pelukannya. Arjuna memekik nggak terima ketika Keanu sudah memeluk kedua anak kembarnya dengan protektif dan memandangi Arjuna galak seperti; jangan sentuh anak-anak gua.

"Keanu! Gua kan lagi gendong si kembar!"

"Nggak!"

"Anaaaaa, Keanu tuhhh!" adu Arjuna.

"Yah, jangan gitu dong," ujar Aleana sambil mengambil Lautanu dalam pelukan Keanu, supaya suaminya itu nggak begitu kerepotan menggendong si kembar secara bersamaan. "Juna kan lagi gendong si kembar, nanti jatuh loh."

"Yayah nggak terima, Bun. Masa si kembar lebih nempel ke Juna daripada ke Yayah?"

"Ya salah sendiri sering pindah-pindah tugas! Mampus anaknya nggak sayang!" ledek Arjuna, Keanu hendak memukul Arjuna tapi sudah keburu ditahan oleh Aleana agar si kembar tidak melihat adegan kekerasan diusianya yang masih kecil.

"Yayah jarang pulang sekarang! Om Ajun sering main kesini," jawab Daratania yang ada dipelukan Keanu.

"Jadi lebih sayang Om Ajun daripada Yayah?" tanya Keanu pada anak perempuannya.

"Sayang Yayah! Hehehehe!" jawab Daratania sambil memeluk Keanu erat.

"Makan dulu yuk," ajak Aleana kemudian menyuruh Arjuna untuk bergabung makan siang bersamanya, Keanu, dan si kembar, yang tentu saja diiyakan oleh Arjuna.

Di meja makan, Aleana banyak mendengar tentang cerita-cerita Keanu selama bertugas jauh dari rumah dan tentang bagaimana dirinya berusaha mencari sinyal untuk mengirimkan kabar ke rumah, juga cerita-cerita Arjuna tentang betapa senangnya dia ketika Keanu jauh darinya. Nggak mendengar omelan, nggak mendengar makian, nggak ditatap galak, wah surga banget pokoknya kalau kata Juna.

Sejak Arjuna dinaikkan jabatannya menjadi Kapten dua tahun setelah kenaikan jabatan Keanu sebagai Mayor, kedua sahabat yang bagai air dan minyak itu terpisah satuan. Arjuna memimpin satuan barunya dengan rekan-rekan seperjuangan barunya, begitu juga Keanu yang harus mengemban tugas baru dan mengurus anak-anak dibawah pimpinannya.

Walau terpisah satuan, berkat sikap usil yang masih tetap melekat pada diri Arjuna, telepon di kantor Keanu nggak pernah absen berdering setiap harinya. Telepon yang harusnya dipakai untuk kepentingan lain, digunakan semena-mena oleh Kapten Arjuna Pradiptanto hanya untuk menjaga persahabatannya dengan Mayor Keanu Askara.

"Oh iya, untung nggak lupa," ujar Arjuna memberikan sebuah paperbag pada Aleana. "Nih, buatmu."

"Apaan nih, Juna?" tanya Aleana sambil menerima paperbag tersebut.

"Zaman sekarang tuh emang yah perebut istri orang udah nggak main di belakang, tapi di depan," sindir Keanu yang langsung ditegur oleh Aleana, nggak sopan katanya memperlakukan tamu begitu, apalagi si kembar sedang dalam masa-masa keponya.

OCEAN [SVT]Where stories live. Discover now