OCN3: Sikat Gigi dan Odol

2.9K 577 26
                                    

Lettu Juna mengusak kepala Edi setelah bocah laki-laki itu berhasil menahan tangisnya saat diobati oleh gua, lukanya ternyata cukup dalam, gua bahkan sampai tak tega melihatnya. Lettu Juna lalu menjanjikan sesuatu pada Edi, yaitu kalau Edi nggak menangis, Lettu Juna akan memberikan permen untuknya.

"Hebat nih, Edi nggak nangis. Tos dulu sama Om," ujar Lettu Juna lalu mengajak Edi untuk tos.

 Tos dulu sama Om," ujar Lettu Juna lalu mengajak Edi untuk tos

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Om? Lettu manggil diri Lettu sendiri kaya gitu?" tanya gua.

"Saya ini udah kepala tiga lho, Bu dokter. Malu lah sama diri sendiri kalo manggilnya 'Kakak' hahahaha."

Jawaban Lettu Juna sontak membuat gua tertawa. Ya ampun kenapa sih tentara disini nggak ada yang serius seperti kelihatannya? Semua punya jiwa lawak atau gimana sih? Atau jangan-jangan mereka ini pelawak berseragam tentara?

"Om, permen?"

"Oh iya iya. Yuk kita minta permen ke kantor Kapten, ada banyak permen di sana."

"Yuk!!"

"Eh, makasih ke Bu dokter udah belum?"

"Makasih, Bu dokter cantik!" ujar Edi sambil memamerkan gigi ompongnya, gua mencubit kedua pipi Edi gemas.

"Jangan banyak-banyak makan permennya yah," pesan gua sebelum akhirnya Edi digendong oleh Lettu Juna menjauhi medicube, lalu seketika terpikirkan oleh gua; bukannya Serda Dino lagi latihan sore? Emangnya Lettu Juna nggak ikut latihan sore atau dia emang boleh bebas berkeliaran begini?

"Astaga Tuhan, Ana! Dicariin daritadi, dikirain ilang diculik nenek gayung!" pekik Diano sambil menepuk pundak gua.

"Kenapa sih, Di? Ada yang butuh tenaga gua?"

"Pesta penyambutan udah mulai, lu dicariin di tenda nggak ada, mau telpon lupa kalo nggak ada sinyal disini. Bikin panik aja lu ah!" ujar Diano malah ngomel-ngomel sendiri.

Akhirnya gua pun pergi bersama Diano ke lapangan. Disana sudah banyak orang yang berkumpul, mulai dari tim relawan, warga, anak-anak, dan para tentara. Pesta penyambutan dimulai dengan meriah dan suasana yang baik pula. Sebenarnya pesta penyambutan ini sangatlah sederhana, hanya diisi dengan acara bakar-bakar daging dan makan bersama.

"Kemana daritadi dicariin?" tanya Wira.

"Habis main sama Edi."

"Edi?"

"Anak kecil yang ngungsi disini."

"Baru juga hari pertama, udah main sama bocah aja," gua hanya merespon ucapan Wira dengan cengengesan sebelum akhirnya melanjutkan acara makan gua.

"Eh Kapten Keanu kemana sih? Ya ampun, gua tuh nyariin si Kapten ganteng daritadi nggak ada," ujar Yuna daritadi heboh banget mencari Kapten Keanu.

"Iya nih, Kapten ganteng kemana yah?" sahut Ula.

Dan sepertinya Kapten Keanu orang yang berumur panjang, karena baru saja Yuna dan Ula heboh membicarakannya, dia muncul dengan di lapangan dengan keringat bercucuran, bahkan kaos hitam yang ia kenakan pun ikut basah dan mencetak bentuk tubuhnya dengan sempurna.

OCEAN [SVT]Where stories live. Discover now