OCN9: Lilin Aromatherapy

2.4K 505 10
                                    

Gua sekarang tengah berada dipeperangan batin ketika gua diberikan salep untuk tangan dan kaki oleh Yuna, yang katanya dia dapat dari Kapten Keanu.

Ulang.

Dapat dari Kapten Keanu.

Gua nggak ngerti kenapa secara tiba-tiba Kapten Keanu memberikan salep ini pada gua, apa karena habis menghukum gua? Ah nggak mungkin. Emang keliatan apa kalo dia punya hati? Pasti kerasukan aja nih. Tapi kalau dipikir-pikir yah aneh juga sih masa kerasukan begini sih.

"Pake atuh, Na. Tangan lu merah banget itu, habis ngebersihin dua kamar mandi emang nggak capek?"

"Masih sensi gua sama dia."

"Ya lagi lu ngapain sih pake keluar gerbang segala?!!! Ngerti, iya mau nyamperin tuh bocah, tapi liat situasi dong," ujar Yuna gemas sendiri dengan gua.

"Tau ah! Udah sana lu! Gua mau mandi!" ujar gua sambil membawa peralatan mandi gua dan keluar dari tenda, tapi gua malah berpapasan dengan seorang wanita yang nggak gua kenali siapa dia. Dilihat dari cara berpakaiannya, sepertinya dia bukan pengungsi, soalnya mana ada pengungsi yang pakai bathrobe?

"Halo. Saya Zeline, dokter militer yang dikirim kesini."

Dokter militer pakaiannya begini? Yang bener aja.

"Halo," ujar gua sedikit membungkukkan tubuh gua. "Saya Dokter Aleana, dokter relawan disini."

"Salam kenal, Dokter," katanya sebelum berlalu.

Gua menolak untuk mengambil pusing soal Dokter Zeline dan pergi ke kamar mandi. Disana gua sedikit merenung dibawah pancuran shower, sepintas gua memikirkan Liana dan apa yang terjadi padanya selama gua dihukum. Kan bisa aja dia dihukum juga sama si orang nyebelin berpangkat Kapten itu.

Dengan kaos kebesaran dan celana training—pakaian yang selalu gua pakai untuk tidur, gua keluar dengan rambut setengah basah, handuk yang bertengger dileher gua, dan sekeranjang peralatan mandi gua. Gua kembali tenda dan membereskan peralatan mandi gua kemudian memakan makanan yang diambil oleh Lettu Juna, walaupun gua sendiri nggak napsu makan sebenernya.

Ekor mata gua terus menerus melirik ke salep yang katanya diberikan Kapten Keanu. Jujur aja, tangan gua nih merah dan agak sakit sebenernya, cuma harga diri gua masih dipertaruhkan disini.

"ANAAAAAAAA!"

Gua udah hapal suara siapa ini. Suaranya Ula.

Gua menengok kearahnya pintu tenda gua sambil mengunyah dan mendapati Ula tengah menghampiri gua dengan pandangan merajuk. Dia duduk disamping gua sambil menggoyang-goyangkan lengan gua, membuat sendok yang gua pegang jadinya ikut bergoyang juga.

"Kenapa?"

"Masa gua satu tenda sama cewek yang meluk-meluk Kapten Keanu?!!!!"

Gua mengerjap-erjap. "Cewek? Relawan juga?"

"Dia dokter militer, Naaaa! Terus cantik banget anjir! Badannya bagus, dadanya gede!! Tadi pake bathrobe aja nyetak banget!!!"

Dokter militer? Bathrobe?

"Dokter Zeline?"

"KOK TAUUUU?!!!"

"Tadi kenalan. Tapi kayanya nggak keliatan penggoda gitu ah, jangan berburuk sangka sama orang."

"TAPI SEBELLLLL! UDAH AH GUA MAU PINDAH KE LETTU JUNA AJA!"

"Dasar pecinta musiman," cibir gua ketika mendengar Ula yang begitu cepatnya mengubah haluan hati hanya karena ada penggoda disekitar Kapten Keanu dan badannya bagus.

OCEAN [SVT]Where stories live. Discover now