OCN25: Kabar yang Terputus

2.6K 480 18
                                    

"Besok jangan jajan sembarangan lagi yah?"

Anak kecil dihadapan gua mengangguk lalu pamit bersama ibunya yang memegang resep obat. Gua lalu kembali disibukkan dengan keluhan-keluhan pasien lainnya sebelum akhirnya mengistirahatkan diri dengan makan siang.

Selesai dengan pekerjaan menjadi relawan, nggak membuat kesibukkan gua berkurang. Justru kesibukkan di ibu kota malah lebih luar biasa padat daripada jadi relawan. Terlebih, gua nggak hanya bekerja di satu rumah sakit aja, gua bekerja di rumah sakit lain di kota tetangga bersama Wira.

Ya, jangan tanya kenapa apa-apa gua sama Wira terus, kan gua udah bilang kalo dari dulu tuh kita nggak bisa dipisahin, lebih tepatnya Wira yang selalu jagain gua.

"Ana kok kayanya pulang jadi relawan malah jadi doyan makan sih?" tanya Diano ketika gua menyantap pudding dihadapan gua.

Gua akui sih semenjak pulang jadi relawan, gua malah jadi suka makan, bahkan nggak jarang bawa cemilan sendiri kalo pasien lagi sepi.

"Ana mau makan satu bakul nasi juga nggak bakalan gendut," cibir Ula.

Gua hanya tertawa menanggapi cewek chubby itu mencibir gua dan melanjutkan acara makan gua sambil mendengarkan guyonan Diano dan Yuna seperti biasanya. Duo badut yang nggak bisa dipisahin.

Sibuk menertawakan kebodohan duo badut itu, gua merasakan sebuah tangan menepuk kepala gua, ketika gua menengok, ternyata Wira dengan sebuah kotak kardus kecil ditangannya.

"Paket nih."

"Buat siapa?" tanya gua dan ketiga orang lainnya.

"Dih, pada ngarepin paket dari siapa emangnya lu pada?" tanya Wira sambil duduk di samping Yuna lalu menyerahkan kotak kardus tersebut pada gua. "Buat lu. Inisial namanya KA."

"KEANU ASKARAAAAA!!!" pekik Ula, Yuna, dan Diano yang membuat satu kantin segera menatap kearah meja kami.

Gua segera meletakkan telunjuk gua ke depan mulut gua, menyuruh mereka mengecilkan volume suara mereka yang mungkin sudah terlambat.

Sumpah, semenjak pulang jadi relawan, nggak cuma napsu makan gua aja yang berubah, tapi ada juga gosip yang melekat pada gua. Gosip dengan Kapten Keanu yang mencium kening gua di bandara. Bahkan walaupun udah empat bulan berlalu, gosip itu nggak juga mereda, malahan makin parah.

Ada yang bilang gua sampe pertumpahan darah sama Dokter Zeline, ada yang bilang kalo gua sebenernya bisa jadi udah kenal sama Kapten Keanu, ada yang bilang pacar rahasia, bahkan sampe istri rahasia. Apaan coba? Di KTP status gua masih sama, belum menikah.

"Paket apaan, Wir?" tanya gua, soalnya udah empat bulan ini, jujur aja, Kapten Keanu nggak pernah chat atau lain-lainnya. Ya, gua juga nggak mengharapkan banget sih di chat, tapi kan ... ITU CIUMAN APAAN DONG KALO GUA DIGANTUNGIN GINI?!

Gengsi kalo chat duluan.

"Ya nggak tau, emang gua Kapten Keanu?" tanya Wira nyebelin sambil memakan pudding gua.

"Buka dong!" ujar Ula tak sabaran.

"Nggak. Nanti aja. Ayo, Wir, kita harus ke kota tetangga buat praktik lagi."

"Iya."

"Gitu lu sama temen!!" sungut Ula.

"Tau!" tambah Diano, sementara Yuna hendak merampas kotak kardus tersebut tapi udah keburu gua ambil duluan.

"Giliran gini aja akur yah, Diano sama Ula. Dasar biang gosip! Ngaku! Lu berdua cerita apa aja sih sampe gua ditanyain mulu sama orang-orang soal Kapten Keanu?"

OCEAN [SVT]Where stories live. Discover now