OCN56: Merengkuhmu dalam Janji

1.3K 268 25
                                    

Kedatangan Keanu ke rumah sakit untuk mengantar gua sampai ke ruangan gua benar-benar membuat gempar satu rumah sakit. Bahkan nggak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya apakah ini Keanu yang asli atau bukan.

Bahkan Yuna sampai memertanyakan apakah cuti gua kemarin itu karena gua sedang memepelajari ilmu hitam supaya bisa membangkitkan Keanu dari kubur, walaupun gua jelas-jelas menyangkalnya. Lagian dimasa modern gini, mana ada ilmu hitam sih.

Diano bahkan sampai menepuk-nepuk pipi Keanu, mencubitinya, hanya untuk memastikan bahwa ini sungguhan Keanu.

"Beneran dong! Ini hidup woi!"

"Coba cek ada tanda-tanda ilmu hitam nggak?!" ujar Yuna.

"Apa sih?" omel gua dan menjauhkan Keanu dari Diano, Yuna, serta teman-teman yang lain. "Kamu balik deh, katanya mau laporan juga ke markas?"

"Nanti kujemput yah?"

"Ya udah."

Keanu lalu pamit pada semua orang yang pergi dengan santai. Sementara gua harus meredakan kehebohan orang-orang setelah dirinya pergi. Ya, lagian siapa juga yang nggak heboh pas ketemu orang yang katanya sudah 'tiada'?

Bahkan kehebohan itu nggak selesai begitu saja walaupun gua sudah mencoba untuk menjelaskan semuanya. Masih banyak orang yang nggak percaya akan kehadiran Keanu. Ya sebenarnya wajar aja kalo banyak yang nggak percaya, karena cuma keajaiban yang bisa membuat Keanu berada disini.

"Jadi, katanya pacarmu hidup lagi."

Gua menatap Dokter Oren dengan pandangan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua menatap Dokter Oren dengan pandangan kesal. "Kenapa sih tatanan katanya harus begitu?"

"Ya soalnya saya dengar beritanya begitu. Katanya pacar Dokter Aleana hidup lagi."

Gua menghampiri Dokter Oren yang kini sedang menikmati roti isinya dengan santai di atap rumah sakit. Di rumah sakit tempat gua bekerja ini, memang ada akses buat ke atap rumah sakit tapi biasanya juga dokter sama suster aja yang bisa, buat pasien nggak bisa karena katanya jauh sebelum gua kerja disini, ada pasien yang pernah loncat.

"Padahal saya ke atap, supaya nggak ketemu orang dan ditanya macam-macam," ujar gua sambil menyedot es kopi ditangan gua dan bersandar ditiang pembatas bersama Dokter Oren.

"Maaf yah, tapi saya emang lebih sering makan siang disini."

"Pantesan nggak pernah keliatan di cafetaria."

"Sengaja. Agak males juga kumpul sama dokter-dokter senior yang nanyain kapan saya nyusul mereka."

"Nyusul jadi senior?"

Dokter Oren menyentil dahi gua. "Nyusul nikah."

Gua lantas tertawa. "Nyusul dong kalo gitu, masa mau didahuluin saya?"

"Pede banget, mentang-mentang pacarnya hidup lagi."

"Kok ditelinga saya ini kaya sindiran sih?"

OCEAN [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang