OCEAN [SVT]

OCN24: Yakin

"Oke, Khael paham kan gimana cara ngerjain perkalian?"

Gua tersenyum memandangi pemandangan di depan gua. Jarang banget liat Wira ngajarin matematika ke anak-anak soalnya dia lebih suka ngajarin anak-anak gambar. Ngajarin matematika pun sebenernya juga Khael yang minta dan gua nggak tau kalo Wira lancar banget bahasa isyaratnya.

Khael tampak sibuk mengerjakan soal-soal dihadapannya sambil sesekali bertanya pada Wira. Gua pun kembali mengawasi anak-anak lainnya mengerjakan soal-soal matematika.

Semua anak antusias, bahkan beberapa anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti Khael pun sama antusias dengan kelas hari ini, padahal yang diajarin matematika, tapi semangat banget. Gua dulu belajar matematika aja ngumpulin niatnya bisa seharian, dilakuin mah nggak.

"Bu dokter," panggil Lettu Juna yang sedang menggendong Kenzo.

"Iya?" ujar gua mendekat pada Lettu Juna.

"Takut matematika nih, ajarin dong ini."

"Oh Kenzo kenapa?"

"Matematika susah. Nggak mau!"

"Yah, kalau dong sama Mirna," ujar gua dengan nada yang dibuat-buat. Btw, Mirna ini adiknya Kenzo yang lebih muda setahun. "Mirna udah bisa selesaiin perkalian sampai 4 loh."

Kenzo langsung menatap gua nggak percaya. "Ih bohong! Mirna kan sama kaya aku, nggak sekolah soalnya sekolahnya roboh sama air."

"Ih nggak percaya? Coba lihat tuh Mirna," ujar gua yang membuat Kenzo meminta Lettu Juna menurunkannya, bocah lelaki itu segera menghampiri adiknya dengan penasaran.

"Wah hebat tuh si Adek. Masa kalah kamu?" kompor Lettu Juna.

"Ih enak aja! Aku juga bisa!"

"Coba kerjain nih," balas Lettu Juna memberikan kertas soal yang memang masih tersisa beberapa pada Kenzo dan dengan semangat berapi-api, Kenzo duduk disamping Mirna lalu mulai mengerjakan soal miliknya.

Lettu Juna kemudian pamit setelah memantau Kenzo yang sudah larut dalam soal matematikanya karena mau mandi habis latihan pagi. Sementara gua sibuk memantau lagi.

"Nggak nulis laporan lu?" tanya Wira.

"Hah? Eh iya anjir! Lupa!" pekik gua. Ya, nggak cuma Kapten Keanu aja yang nulis laporan, gua juga nulis laporan yang nantinya harus gua ketik saat pulang dan diserahkan ke direktur rumah sakit. "Ambilin binder gua dong, Wir."

"Ya udah bentar," Wira pun menjauhi lapangan dan pergi ke bagian tenda para relawan.

Selama menunggu Wira, gua liatin anak-anak ngerjain matematika. Sesekali ada yang nanya juga soal cara pengerjaannya, ada juga yang udah selesai daritadi dan ngajarin temennya yang lain, bahkan ada yang ngerjain punya temennya saking dia udah selesai.

"Bu doktel!"

"Iya, Jasmin?" ujar gua.

"Hali ini nggak main plastisin yah?"