OCN50: Jika Ini Mimpi, Maka Aku Tak Ingin Bangun

1.1K 259 48
                                    

Aleana

Gua mengoles roti yang baru saja gua panggang dengan selai coklat dan meletakkannya di piring untuk disajikan, nggak lupa menuang segelas susu dan meletakkannya disamping piring roti tersebut.

Gua kemudian melirik kearah Juna yang ternyata masih tertidur pulas. Dengan langkah pelan, gua mendekatinya, berjongkok tepat disampingnya.

Kemarin malam, gua nggak bisa tidur sama sekali karena suara deburan ombak yang terasa begitu dekat seakan merangkul gua dalam dekapannya. Bayang-bayang soal si pengarung lautan yang sudah lama meninggalkan daratan masih terngiang dikepala gua setiap kali gua mendengar gulungan ombak yang saling kejar mengejar. Bersamaan dengan itu, gua mendengar Juna yang menyebutkan nama si pengarung lautan dalam tidurnya, mengumpatinya seakan meluapkan semua kekesalannya yang selama ini nggak pernah gua dengar.

"Juna, kamu terlalu rapuh untuk bertahan seperti ini," gumam gua sambil menyelimuti Juna yang posisi tidurnya berantakan.

Gua lalu keluar dari penginapan dengan kaki telanjang, menikmati lembutnya pasir yang menyentuh permukaan kaki gua. Langkah kaki gua semakin lama semakin terasa berat ketika diri gua semakin dekat dengan garis daratan yang terkikis oleh perairan asin yang sudah lama nggak gua lihat.

Dengan sisa kekuatan yang gua punya, gua mendudukkan diri gua dipermukaan pasir sambil menatap perairan biru yang dulu gua anggap sebagai masterpiece milik Tuhan yang paling cantik.

Dengan sisa kekuatan yang gua punya, gua mendudukkan diri gua dipermukaan pasir sambil menatap perairan biru yang dulu gua anggap sebagai masterpiece milik Tuhan yang paling cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lautan masih cantik, tapi aku udah nggak menyukainya," ujar gua entah pada siapa. "Kamu tau kenapa? Karena kamu udah nggak ada di sampingku untuk menikmati keindahannya."

Handphone gua berdenting dan memunculkan sebuah notifikasi yang kemudian membuat gua tersenyum sendu.

Ken's first year

"Ternyata udah setahun kepergianmu dari daratan," gumam gua.

Gua lalu berpikir, selama setahun Keanu pergi, apa saja yang gua lakukan hingga waktu berlalu begitu cepat. Gua bahkan lupa apa saja yang telah gua lalui hingga diri gua bisa ada disini sekarang.

"Kukira kamu pergi kemana, ternyata disini."

Gua menengok dan mendapati Juna dengan wajah mengantuknya, berjalan menghampiri gua dan duduk di samping gua, menatap perairan biru yang selalu jadi tempat pengarungannya bersama seorang Kapten yang telah lebih dulu menjadi penjaga abadi lautan tersebut.

"Pagi," sapa gua.

"Pagi. Tidurmu nyenyak?"

Gua tersenyum pada Juna. "Iya."

Juna melirik gua dan tersenyum sebelum akhirnya melemparkan kembali pandangannya pada lautan dihadapannya.

"Ana, apa kamu tau kalau ada janji yang kubuat dengannya?"

OCEAN [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang