OCN29: Memulai Hari

2.1K 399 11
                                    

Mata gua memicing ketika cahaya matahari menyinari wajah gua dari jendela kamar. Gua terpaksa bangun ketika melihat jendela kamar gua udah terbuka dengan gorden yang tentunya sudah terikat rapi menghiasi bingkai jendela. Gua meraih alarm gua dan melihat jarum jam yang masih menunjukkan pukul 06.15. Gua masih punya banyak waktu sebelum jam tujuh berangkat ke rumah sakit.

Gua lalu bangun dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi dan mencuci muka. Setelahnya gua pergi ke dapur untuk membuat sarapan sederhana untuk mengganjal perut. Anehnya sampai di dapur, gua justru udah menemukan semangkuk sereal dengan susu terpisah diatas meja pantry.

Baru saja hendak mengira-ngira siapa yang menyiapkan sarapan ini untuk gua, atau apakah mungkin gua tidur berjalan sambil menyiapkan sarapan, kepala gua diusak oleh tangan yang entah milik siapa sampai akhirnya gua berbalik, dan mendapati pria dengan setelan pakaian yang gua pinjamkan kemarin karena bajunya basah kemarin malam yang bersangkutan nekat menerobos hujan ke indomaret demi mengisi stok coklat panas di apartemen gua. Untung aja Wira suka ninggalin bajunya di apartemen gua buat menginap, jadi seenggaknya ada baju ganti, sebuah sweater kebesaran dengan celana training hitam.

"Gua mimpi nggak sih ini? Kok ada Kapten Keanu?" ujar gua pada diri sendiri.

"Nggak mimpi, aku emang disini," ujarnya lalu mencium kening gua, "selamat pagi."

Butuh beberapa detik bagi gua sebelum akhirnya tersadar siapa yang berdiri dihadapan gua ini, hingga akhirnya gua sadar bahwa ini beneran Kapten Kea—maksudnya Keanu. Gua bahkan lupa kalo semalam dia meminta untuk menginap disini. Oh, dan tolong jangan berburuk sangka, walau menginap disini, Keanu lebih milih tidur di sofa ruang tamu yang untungnya bisa dijadiin sofa bed.

Sebenernya gua punya kasur lipat yang biasanya dipakai Wira ataupun temen-temen gua yang lain kalo mereka menginap dan yah ... mereka tidurnya di kamar gua, di lantainya. Tapi Keanu nggak mau, maunya di sofa aja. Ya, gua menghargai sekali keputusannya karena dulu Diano waktu menginap di apartemen gua langsung tidur di kamar gua yang berujung akhirnya satu kasur lipat sama Wira di bawah, sementara gua sempit-sempitan di kasur sama Ula dan Yuna. Padahal waktu itu Wira udah ngide, cowok tidur di sofa, tapi Diano nggak mau karena dia nggak bakalan muat tidur di sofa, apalagi kalo berdua sama Wira.

"Kamu jangan kebiasaan pake tanktop walaupun nggak ada orang," ujar Keanu sambil membawa dua mangkuk cereal beserta sekotak susu ke meja makan minimalis gua.

Keanu mengisyaratkan gua untuk menghampirinya lalu menarik kursi untuk gua. So gentle.

"Itu nggak sopan," lanjutnya.

"Kamu nggak suka?"

"Kalo aku nggak bakalan ngapa-ngapain, tapi orang lain belum tentu. Lagian di rumah itu harus pakai baju yang sopan dan rapih, supaya kalo ada tamu, kelihatan sopan santunnya."

"Iya, Kapten Keanu, iya," ujar gua lalu menuangkan susu ke dalam mangkuk sereal gua. "Kamu dari kapan bangun?"

"Daritadi."

"Aku kesiangan?"

"Nggak. Aku yang kepagian."

"Bangun jam berapa?"

"Jam 4."

"Hah? Ngapain?"

"Keinget jadwal latihan pagi."

Gua menggelengkan kepala tak percaya, bisa-bisanya hari libur keinget jadwal latihan pagi. Gua malahan kalo hari libur bangun siang sesuka hati gua buat nebus jadwal tidur gua yang acak-acakkan dihari-hari sebelumnya.

"Ken."

"Hm?"

"Kamu kapan balik tugas?"

Keanu menghentikan kegiatan makannya lalu menatap gua cukup lama. Setelahnya dia tersenyum sambil menyodorkan tangannya pada gua, membuat gua bingung.

OCEAN [SVT]Where stories live. Discover now