Bab 13

53.7K 5.1K 17
                                    

Kini jam menunjukkan pukul 12 siang, ini adalah waktu istirahat kedua bagi para siswa SMA, sebelum nantinya di jam 3 sore bel pulang akan dibunyikan.

"Saras, kantin yok" Ajak Tania yang menghampiri meja Saras.

"Ngga, gue bawa bontot" Saras menunjukkan bekal yang dikasih Adwan.

"HAH ? NURULLLLL, SEJAK KAPAN ANDA COSPLAY JADI ANAK BONTOT" sambar Tania heboh.

"Ini dibuatin suami gue tauuu" Saras malah senyum-senyum sendirian.

"ANJIRRRR!!" sambar Tania tambah heboh.

"Dihh, kenapa lu, Mamah Perguso?" sinis Saras ke Tania.

"Kok bisa sih dibuatin ?" tanya Tania tak masuk akal.

"Aneh lu, ya bisalah. Eh, tapi ngga tau juga sih kapan dia nyiapinnya, tapi ini dikasihnya tadi pagi, pas gue mau turun dari mobil"

"Pertanyaannya, yang masak tuh bontot siapa ?" timpal Vanya dari samping.

"Ya dia lah. Gini yah, gue sedikit cerita nih. Pagi jam 4, dia always bangunin gue tuh buat sholat subuh, terus selesai sholat subuh, kami ngga tidur lagi tuh, melainkan masak. Iyah, kadang gue yang masak, terus dia yang duduk nemanin, dan kadang sebaliknya. Dan kebetulan tadi pagi dia yang masak" jelas Saras antusias.

"NJIRR!!, GUE PANJAT JUGA NIH GUNUNG BROMO LAMA-LAMA" baper Vanya mendengar cerita Saras.

"Terus sholatnya sendiri-sendiri gitu ?" Tania memperdalam topik.

"Yah di imamin lah, masa mas santri dianggurin" sambut Saras berlagak pamer.

"NJIRRR!! GUE MAU PULANG. MAU NYURUH BOKAP NYOKAP JODOHIN GUE" sambar Tania lebih baper ternyata.

"Rasss, buka dong bontotnya. Mau nyobain, boleh ngga ?" Celetuk Vanya.

"Ohiya, boleh boleh" sambut Saras dan langsung membukanya.

Pun Vanya dan Tania mencicipi bontot Saras, masakan Adwan.

"EBUSETT, ENAK BANGET WOI, YA ALLAH, MASYA ALLAH" sambar Vanya histeris.

"Nanti gue mau numpang makan di rumah kalian aja ya, Rasss" susul Tania tak berhenti makan.

"Tuh kan, apa gue bilang, enak kan" ucap Saras dengan nada songong.

"Kok gue ngerasa, lu dapat jodoh sempurna banget yaa, Rasss.." cerocos Tania yang masih asik memakan bontot Saras.

"Yaaa, begitulah kehidupan" ucap Saras malah ngasal.

Asik dengan makanan dan kehebohan mereka, tak terasa bel masuk kelas sudah berbunyi.








Vote dan komen!

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now