Masih dihari yang sama
Setelah syaqib, vanya, dan tania pulang dari apartemen, tampak adwan yang langsung sigap membuka laptop dan beberapa berkas yang memang sudah ada diatas meja, sengaja ia tutup dulu tadi, mengingat syaqib yang mau datang, padahal sebenarnya kerjaan adwan sedang menumpuk, yah walaupun sebenarnya orangtuanya melarang untuk jangan bekerja dulu sementara supaya bisa fokus merawat saras. Tapi itu tidak mungkin bagi adwan, mengingat ia adalah pimpinan utama dari Harsa Region Grup, jadi sebisa mungkin adwan tetap berusaha mengatur kendali kantor walaupun dari rumah, dan selebihnya ia serahkan ke om beno selaku sekretaris pribadinya
Melihat adwan yang begitu sibuk dengan pekerjaannya, saras memilih untuk naik ke atas saja, sengaja mau istirahat karena kelelahan pastinya setelah mencuci pakaian yang cukup banyak tadi. Saras beranjak begitu saja dari dekat adwan tanpa mengatakan sepatah kata pun karena menurutnya itu percuma saja....melihat betapa fokusnya adwan sekarang, dan sedikitpun tidak memperdulikan keadaan sekitarnya, termasuk saras sendiri. Kini saras sudah berlalu dari dekat adwan, dan sudah menaiki tangga kamar, namun tiba-tiba.....
"sayang....." panggil adwan
saras menoleh heran tanpa menjawab
"kamu jadi masak ngga tadi pagi ?" tanya adwan dari tempat duduknya
"eum iya....masak sayang"
"ambilin aku makan yah sayang, laper nih"
Mendengar ucapan adwan tersebut, saras menuruni tangga untuk mendatangi adwan lagi
"kok ngga ke ruang makan aja sayang ?" ucap saras yang kini sudah dihadapan adwan
"jam 3 sore file ini harus dikirim sayang, jadi aku mau ngerjain sambil makan aja, takut ngga keburu nanti"
"eumm gitu, yaudah sayang.....tunggu bentar biar aku ambilin"
"hmm makasih sayang" ucap adwan tanpa menoleh, tetap fokus dengan kerjaannya
Saras beranjak ke dapur untuk mengambil makanan sesuai dengan perintah suaminya
Tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 5 menit saja, saras sudah kembali dari dapur dengan nampan ditangannya yang berisi sepiring makanan dan segelas air putih
"nah sayang" saras meletakkan nampan itu di meja
Adwan menatap saras dengan senyum sekilas "makasi sayang"
"aku ke atas ya wan, mau bobo"
"iya sayang silahkan, nanti kalau kerjaan aku udah selesai, baru aku temanin lagi....oke"
"ahaha iya iyaa, lanjut aja.....dadahh" saras melambai pendek, dan beralih meninggalkan adwan
Dan adwan lanjut kembali dengan pekerjaannya, terlihat begitu sibuk
Namun tak sampai 5 menit, saras sudah muncul lagi dihadapan adwan
"wawannn..." panggil saras
"loh ngga jadi bobo sayang ?" ucap adwan tanpa menoleh
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]
Teen FictionGA FOLLOW, GA USAH BACA ! "Pakai malam pertama ngga nih ?" ucap Saras enteng. "Kan kamu sendiri yang bilang kalau anak sekolah belum boleh gituan" balas Adwan tenang. "Wah parah lu, ngga memenuhi kewajiban" cerocos Saras. "Kamu mau ?" tanya Adwan so...