Bab 33

44K 4.1K 21
                                    

Note :

keluarga adwan adalah keluarga yang dihormati baik dari segi agama maupun segi finansial (keuangan).

Kakek adwan dari ayahnya adalah seorang guru besar yang sangat terkenal di kalangan para ulama, tapi sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu.

Sedangkan kakek adwan dari ibunya adalah juga seorang guru besar sekaligus pendiri ponpes Al-hidayah yang berlokasi di Garut,

Dan ponpes Al-hidayah ini dibangun khusus untuk anak-anak yang kurang mampu dari segi keuangan, sehingga di ponpes ini mereka bebas menimba ilmu tanpa diberatkan biaya sepersen pun.

Kakek adwan ini juga sudah meninggal dunia sejak adwan masih berusia 5 tahun.

Sementara ayah adwan adalah seorang kyai yang dihormati sekaligus pendiri dari ponpes Al-fatah, yaitu ponpes adwan sekarang ini sedang menimba ilmu.

Dan keluarga adwan juga pemilik dari perusahaan pusat perbelanjaan terbesar nomor 2 di Indonesia.

Dan walaupun ayah adwan seorang kyai, tapi lebih sering bergelut dengan bisnis kantor atau perusahaan.

Ayah adwan Hanya sesekali berkunjung ke ponpes miliknya itu, tapi walau demikian ia sangat terkenal dikalangan para ulama dan guru-guru besar, serta para santri tentunya.

Keterkenalan itu tentunya tidak terlepas dari efek silsilah keluarga

Dan selain itu ayah adwan juga memang dikenal sebagai sosok yang menginspirasi karna kemampuannya yang sukses dibidang agama dan finansial sekaligus.

Sementara ibu adwan adalah putri dari seorang guru besar pendiri ponpes Al-hidayah, tapi ia hanya sebatas lulusan SMA dimasa itu karna ia tidak mau mengikuti keinginan dari orangtuanya untuk menjadi seorang santri, namun yang mengherankan ia nekat mencintai seorang santri putra yang sekaligus anak dari seorang guru besar juga, yaitu ayah adwan sendiri.

Ternyata cinta ibu adwan tidak bertepuk sebelah tangan, 1 tahun setelah ibu adwan lulus SMA, ia langsung mendapat lamaran dari ayah adwan.

Layaknya sikap adwan ke saras sekarang, maka dimasa itu keluarga ayahnya juga tak mempermasalahkan status ibunya yang bukan wanita tinggi ilmu agama, asal punya adab saja, dan keluarga baik-baik, itu sudah lebih dari cukup.

Adwan tidak memanggil Abi/umi ke orangtuanya karena dari kecil mamanya membiasakan menyebut dirinya mama dan papanya sebagai papa, bukan abi/umi

Papa adwan tentu tidak keberatan dengan itu, sepanjang istrinya bahagia, toh itu panggilan yang tidak mengandung sedikitpun keburukan.

................

Sedangkan papa saras adalah seorang lulusan pesantren di masanya, dan setelah lulus, langsung merambah ke dunia bisnis, mengingat orangtuanya juga seorang pebisnis sukses dibidang kontraktor,

sehingga tak tanggung-tanggung, jika papa saras sekarang berprofesi sebagai CEO dari sebuah perusahaan kontraktor terbesar nomor 3 di Indonesia, yang dikenal dengan nama Waskita Karya Ravdhar

dimana "Ravdhar" adalah bagian dari nama saras "Raveena dharmaradja"

orangtua dari papa saras bukanlah dari kalangan ulama/guru besar, tapi punya pandangan hidup yang sangat tinggi terhadap ilmu agama, sehingga sejak usia 6 tahun, papa saras sudah dimasukkan ke ponok pesantren.

Sedangkan mama saras adalah seorang siswa SMA yang sangat pintar dimasanya, mendapat julukan bintang sekolah, tapi agak sembrono juga orangnya, kadang.

Setelah lulus SMA, mama saras tidak melanjutkan pendidikan lagi, dan memilih meneruskan usaha butik orangtuanya, mengingat orangtuanya juga sudah cukup tua dimasa itu.

Hingga pada masa satu tahun setelah lulus SMA, mama saras dilamar papa saras akhirnya.

Orangtua dari mama saras bukanlah juga seorang guru besar atau dari kalangan ulama, melainkan seorang pebisnis besar didunia pakaian, tepatnya punya usaha butik besar dan terkenal.

Walaudemikian, mereka sangat menginginkan mama saras masuk pesantren dimasa itu, tapi mama saras menolak, ya..apa boleh buat.

Saras terbiasa dengan panggilan Mama/papa ke orangtuanya adalah karena memang dari kecil...mamanya membiasakan panggilan itu, tidak dengan Abi/umi, walau sebenarnya papa saras ingin panggilan Abi/umi, tapi mama saras menolak mentah lagi, karena menurutnya vibes itu tidak cocok dengan dirinya.

...................

Layaknya takdir yang sangat kebetulan, mama adwan dan mama saras adalah sahabat sejak dari kecil

Begitu juga dengan papa adwan dan papa saras, juga sahabat sejak dari kecil, menimba ilmu bersama di ponpes yang sama dikala itu.

Tentu saja hubungan persahabatan mereka masing-masing bertambah erat melihat semua takdir yang sangat kebetulan itu.

Dan alasan kenapa mereka sepakat menjodohkan Adwan dan Saras adalah agar hubungan persahabatan mereka merambah menjadi hubungan keluarga yang murni, bukan hanya sebatas pertemanan.

Dan kenapa mereka menjodohkan adwan dan saras di usia sekolah adalah karna mereka takut jika dijodohkan setelah lulus, anak mereka masing-masing kabur.

Dan menjodohkan di penghujung kelulusan adalah yang terbaik, karna tidak terlalu lama memberatkan anak mereka masing-masing, dan tidak akan ada yang namanya kabur-kaburan karna masih diikat status pendidikan.




Vote ya  !

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang