Bab 43

42.2K 4.9K 50
                                    

Syaqib pun berlalu dari taman ponpes itu, meninggalkan adwan dan saras.

"ih kamu apaansih wawan..pake acara nyuruh mereka pulang " ucap saras yang ternyata agak kesal

"loh kan maghrib sayang, lagian kita juga harus pulang"

"tapi aku masih mau sama mereka" ucap saras tak terima

"tapi aku juga mau sama kamu" ucap adwan santai

"ihh apaansihh wawan, ngga lucu tau" saras mendorong adwan, dan berjalan cepat kedepan.

Adwan terkekeh dibelakang, dan langsung mengejar saras

"sayang, aku lagi kangen tauu, kok malah ditinggallll" teriak adwan dari belakang.

Saras cuma diam saja, dan menambah kecepatan langkahnya, ia sedang menuju ruangan awal mereka tadi, mau mengambil rantang.

sedangkan adwan mengekor saja dari belakang, karena tasnya juga masih ada disana

"sayang, masa gitu aja kamu marah ?" teriak adwan lagi dari belakang.

Masih sama saja, saras tidak menggubris. Tiba-tiba ide cemerlang adwan langsung menotice

Adwan berlari ke depan, menyusul saras yang sebenarnya langkahnya tidak terlalu cepat, jika dibanding langkah adwan, apalagi adwan lari.

"kamu serius mau diemin aku ?" adwan menyamakan langkahnya dengan saras akhirnya

Saras tidak menjawab juga, entah apa yang ada dipikirannya

"yaudah, aku minta maaf, maaf udah ganggu kamu tadi" nada adwan langsung dingin, dan berjalan cepat kedepan meninggalkan saras

degggg......jantung saras rasanya tak bisa menerima kata-kata itu dari adwan, saras hanya bercanda saja tadi, ingin dibujuk lebih, tapi adwan malah bersikap sebaliknya, pikir saras

Sekarang wajah saras tampak kebingungan, dan terlihat takut tentunya.

"wawannnn" panggil saras jauh dibelakang

Adwan sama sekali tidak mau menoleh, tapi dilihat dari depan, adwan sedang tersenyum

"ih wawan, aku cuma bercanda tauuu, biasanya juga gitu....suka bercanda, kok malah sensi sih" saras terengah mengejar adwan, tapi tidak bisa, langkah adwan terlalu panjang.

Sekarang adwan sudah jauh berda didepan, dan saras menatap dari belakang, jauhh...

saras tidak kecewa, tidak, ia hanya istirahat sebentar karena akan berlari cepat menyusul adwan.

"wawannnn" teriak saras sekali lagi

"ih wawan, kenapa sih jadi gin........"

aaaaaaa.....brukkkkk....saras terpleset dilantai kramik yang licin itu

"Astaghfirullah..." adwan langsung menoleh, dan berlari ke arah saras.

"huwaaa.....sakittttttttt " tangisan saras memenuhi koridor itu seketika

"YaAllah, sayang mana yang sakit hei ?" wajah adwan over panik seketika

"huwaaa mamaaaa sakitttt" saras terus menyentuh bagian tulang ekornya, mungkin kehentak ke lantai tadi

"shhh aduh gimana ya, barang-barang kita masih ada di ruangan itu, ah yaudalah biarin aja" adwan menggendong saras ke mobil.

Tidak ada tentunya orang yang melihat kejadian itu, selain adwan,
karena hari yang sudah menjelang maghrib, sudah balik ke asrama/pondok, atau ke rumah masing-masing tentunya.

didalam mobil pun, saras masih menangis, sepertinya benaran sakit.

dan adwan benar-benar merasa bersalah sekaramg.

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now