Bab 42

40.7K 4.5K 124
                                    

masih dihari yang sama dan tempat yang sama....

Suasana langit yang sudah mulai tampak kejingga-jinggaan.

Adzan ashar yang bahkan juga sudah berlalu, dan sepertinya swastamita sudah sangat menunggu.

iya benar....jam sudah menunjukkan pukul 5 sore

Tapi adwan belum terlihat sama sekali, padahal tadi...ia menjanjinkan pulang di jam ini

Dan Saras....??

Yang benar saja....sepertinya ia sudah tak ingat suaminya lagi untuk saat ini.

Sekarang Saras sedang duduk-duduk bersama para santriwati di taman pesantren, ramai tentunya.

Pun tadi saras ikut sholat ashar berjamaah dengan para santri itu, dan tak disangka mereka begitu menyukai saras.

Saras juga sedari tadi kelihatan bahagia ditengah-tengah para santriwati itu....

ibarat....dia itu sedang menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya, yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehnya sama sekali.

"ih saras...tutor hijab yang kamu pake itu gimana sih ? ucap aqila tiba-tiba, sudah akrab ternyata.

Saras refleks melihat gaya hijabnya, lalu melempar senyum ke aqila

"gampang ih, mau aku tutorin..? apa pakein langsung ke kamu ?" tawar saras ke aqila.

"emm pakein aja deh, otak aku agak lemot soalnya ahaha" aqila malah menertawai dirinya.

"yaudah sini, biar kita coba" saras menarik tangan aqila.

3 menit kemudian.......

Jrenggggg....saras sudah selesai

Dan........

"huaaaa aku cantik banget MasyaAllah, tuh kan udah ku duga kalo style beginian cocok buat akuuu, huaaa gimana nii tolonginn aku cantik bangettt" aqila heboh sendirian, dengan cermin kecil ditangannya.

" Pletakkkk ".....sania menggeplak kepala aqila agak kuat.

"awww sakit sann, kenapa sih kamuuuu" teriak aqila yang memang ceplas-ceplos juga orangnya.

"lebay banget sih qill, udah...kamu minggir" sania mendorong paksa aqila ke tepi.

"sarasss....aku juga mau dibuatin" sania senyum-senyum didepan saras

"HEH jadi kamu dorong aku...cuma karena mau ik........

"Shhhttttt " sania malah memotong ucapan aqila.

"ih apasihhh saniaa, sebell banget deh..." aqila menghempaskan dirinya ke bangku taman itu.

"yaudah, sini aku buatin" ucap saras ke sania

dan tiba-tiba......

"SARASS AKU JUGA MAU"

"AKU JUGA DONG, HUAA MAUU"

"SARASS BUATIN AKU JUGA YA"

"HABIS SANIA, AKU YA RASS"

"BUATIN AKU JUGA YA RASS"

itulah kalimat-kalimat yang menyerbu saras seketika,

Layaknya tukang jual baju obral yang sedang di serbu emak-emak....

kini suara keributan mereka  juga persis terdengar seperti itu, bahkan terdengar jelas sampai ke dalam kelas ponpes, padahal mereka lagi ditaman ponpes.

Wajah saras tampak senyum sih, tapi tidak tau apa arti dari senyuman itu

Yang jelas saras tampak sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal itu,

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon