Bab 45

39.8K 5.3K 174
                                    

Halo semuanya, wawan comeback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semuanya, wawan comeback..

Maaf agak telat, soalnya tugas laporan praktikum aku baru siap hari ini huehue...

Oke langsung aja, check this out....















Masih dihari yang sama.....

jam sudah menunjukkan pukul 15.00,
namun adwan masih belum juga menemukan saras

Adwan bahkan sudah pulang ke apartement tadi di jam 14.30 untuk melihat saras, namun tidak ada juga

Lalu, adwan kembali lagi ke ponpes, siapa tau saras benar-benar masih ada disana, berteduh entah dimana

Tapi sepertinya tidak, karena hampir seluruh sudut ponpes sudah adwan datangi, tetap saja hasilnya nihil

Adwan juga sudah menelpon mama saras, dan sama saja, saras tidak ada disana

bahkan adwan harus berbohong, dengan mengatakan, jika dimenit berikutnya ia sudah menemukan saras tadi,

itu semua adwan lakukan agar orangtua saras tidak curiga atau khawatir.

Bahkan adwan menelpon dua sahabat saras, vanya dan tania, yang kebetulan dihari-hari kemarin saras sering menggunakan hp adwan untuk menelpon mereka, jadi nomornya tersimpan disitu, bahkan lengkap dengan nama, iya...itu kerjaan saras.

dan hasilnya sama saja, nihil, bahkan kata mereka, saras tidak pernah menghubungi mereka seharian ini, biasanya dia paling rusuh.

Adwan benar-benar tidak tau lagi harus berbuat apa, pikirannya sudah kalang-kabut memikirkan istrinya dimana.

Sedangkan para santri dan wali santri sudah berpulangan sedaritadi, pun keadaan ponpes mulai tampak sepi

karena santri kelas 1 sampai kelas 6, juga diliburkan selama dua minggu, mengingat acara perpisahan ini bertepatan dengan libur semester ganjil.

Kini yang tersisa hanya beberapa petugas khusus kebersihan, untuk merapikan properti-properti dari acara...

Adwan juga sebenarnya sudah diajak pulang oleh orangtuanya tadi, tapi adwan menolak, dan terpaksa berbohong, dengan mengatakan jika ia masih ada acara lain dengan saras.

Tentu saja orangtuanya sangat senang mendengarnya, dan langsung mengiyakan saja, sedangkan isyafa sudah pulang daritadi, dijemput suaminya, tanpa tau apa yang terjadi sekarang.


Kini tampak adwan yang sedang duduk sendirian di bangku taman ponpes, tapi bukan duduk santai, tangannya sesekali mengusap kasar wajahnya, membuang napas berat...entah sudah berap kali ia lakukan, keadaan adwan tampak benar-benar kacau.


Karena ia tau, jika keadaan saras pasti sedang tidak baik-baik saja sekarang,
mengingat tadi pagi mamanya mengatakan bahwa saras ia tinggal bersama kakaknya. Pasti sudah terjadi hal yang serius diantara mereka berdua tadi pagi, sampai-sampai istrinya tidak mau menemuinya begini, bahkan tidak mau pulang barangkali.


Ah...yang benar saja, sekarang mata adwan tampak berkaca-kaca.

Menangis...? iya menangis

Bukan cengeng atau apa, hanya saja adwan benar-benar takut jika saras terluka untuk yang kedua kalinya, yang mungkin luka kemarin saja belum sembuh, hanya saja tertutupi oleh sifat riang saras, ia masih ingat jelas, bagaimana terlukanya saras dimalam itu, bahkan sampai sakit di pagi harinya.


Dan ia juga masih ingat dengan jelas, bagaimana saras memintanya untuk jangan pergi, walau dalam keadaan apapun nantinya.

Sekarang, adwan benar-benar merindukan saras, entah kemana istri tercintanya itu pergi, ia tak punya petunjuk sama sekali.

Sekarang yang terlintas di benak adwan hanyalah bayang-bayang saras,

senyum cerianya yang tak pernah hilang, suaranya yang tidak pernah pelan, tingkahnya yang selalu serba tiba-tiba.

Sudahlah, semuanya benar-benar berkeliaran dalam pikiran adwan. Ditambah lagi, jam segini biasanya ia akan menjemput saras disekolahnya, yang akan menampakkan saras dengan seragam sekolahnya, berlari kecil menghampiri mobil, membuka pintu mobil, lalu menyapa dengan ceria.


Ah shit, air mata adwan benar-benar jatuh, ia tak dapat membendungnya lagi, ia menunduk ke bawah dengan tangisan tanpa suara, yang kata orang....itu sakitnya luar biasa.


terik mentari yang silau di sore itu, rasanya tidak berarti sama sekali, melihat adwan yang kini menangis hampir sesenggukan.





Vote.....

Bilang next kalau mau dilanjut, kalian jadi readers aktif kenapa..?, biar aku semangatt, aku suka banget loh baca komen-komen dari kalian.

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang