♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥Jam sudah menunjukkan pukul 16.00
Bayangan adwan memang sudah terlihat memanjang, karena adzan ashar juga sudah berlalu daritadi.
Tapi Adwan, ia benar-benar lupa, bahkan tidak mendengar kumandang adzan itu
Sudah satu jam ini adwan tak henti-hentinya menangis, sedangkan yang tau keadaan ini hanya dirinya, jadi siapa yang mau
menenangkannya ? tidak ada, tapi semoga saja angin menyampaikan pilu ini ke saras, dan segera berlari mendekap suaminya yang begitu merindukannyaSekarang pun adwan masih setia menundukkan wajahnya, dengan air matanya yang berulang kali lolos
untuk menatap hari....barangkali ia terlalu malu, dan untuk menahan pilu, rasanya terlalu membelenggu.
Adwan memilih menangis saja dengan menunduk
Tapi tiba-tiba, sosok seorang perempuan muncul dihadapan adwan
Adwan mendongak, tapi tak berharap,
karena ia tau itu bukan saras, dan benar saja, itu adalah wulan.Wulan ternyata sedaritadi menyaksikan adwan yang sedang menangis
dan sekarang, ia sedang berdiri sok baik dihadapan adwan, layaknya bersikap seperti orang yang mau menenangkan.
"maaf gus, kalau boleh tau...kenapa gus sampai menangis begini, kalau ada masalah...boleh kok cerita ke aku" ucap wulan selembut mungkin, yang memang ia tak tau penyebab adwan menangis.
Adwan menatap dalam mata wulan, napasnya sudah sangat memburu, tangannya mengepal kuat, dan gertakan di giginya sudah tak terkontrol lagi, sehingga menunjukkan semua urat-urat di wajahnya.
"BERHENTI MENGGANGGU RUMAH TANGGAKU" teriak adwan yang benar-benar sudah lepas kontrol.
Mata wulan seketika membulat, tangannya langsung gemetaran, dan langkah kakinya perlahan mundur
"t-tapi gus......."
"PERGIIIIII" teriak adwan lagi, dengan emosi yang menjadi-jadi
wulan masih nekat bertahan, dengan sisa keberanian yang ia kumpulkan, ia mengatakan....
"t-tapi...aku mencintaimu gus, sangat mencintaimu, aku ngga bisa hidup tanpa kamu, sudah tujuh tahun gus...tujuh tahun...aku memendam rasa ini sendirian, dan tiba-tiba ada wanita yang dengan mudahnya bisa mendapatkan hati kamu, aku iri....gus, benar-benar iriiii, mendapat kabar kamu menikah, hampir membuatku gila kemarin, jadii tolong izinkan aku untuk memperjuangkan kamu, beri aku kesempatan....gus adwan" wulan berucap dengan dibanjiri air mata, dan tanpa tau malu juga tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]
Teen FictionGA FOLLOW, GA USAH BACA ! "Pakai malam pertama ngga nih ?" ucap Saras enteng. "Kan kamu sendiri yang bilang kalau anak sekolah belum boleh gituan" balas Adwan tenang. "Wah parah lu, ngga memenuhi kewajiban" cerocos Saras. "Kamu mau ?" tanya Adwan so...