GA FOLLOW, GA USAH BACA !
"Pakai malam pertama ngga nih ?" ucap Saras enteng.
"Kan kamu sendiri yang bilang kalau anak sekolah belum boleh gituan" balas Adwan tenang.
"Wah parah lu, ngga memenuhi kewajiban" cerocos Saras.
"Kamu mau ?" tanya Adwan so...
Sekarang adwan dan saras sudah ada didalam mobil, perjalanan pulang
Mereka menghabiskan waktu dirumah sakit itu kurang lebih satu setengah jam, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 17.30, setengah jam lagi masuk waktu maghrib.
didalam mobil, adwan terlihat sedang tertidur, tentu saja itu karena pengaruh obat tadi.
dan saras yang menyetir, sesekali mengalihkan pandangan ke adwan, yang setiap pandangan itu selalu disertai dengan senyum tulusnya.
Entah apa yang ada dipikirannya, yang jelas senyuman itu terlihat begitu tulus.
Tiba-tiba........
Saras terlihat melepas satu tangannya dari kemudi, dan beralih meraih tangan adwan, menggenggamnya erat, lalu menciumi tangan itu entah sudah berapa kali.
Tanpa saras kehendaki, pipinya basah lagi, entah kenapa.....rasanya begitu sakit melihat wajah adwan.
Ternyata dibalik sifat dinginnya, ada sisi yang begitu lembek
Siapa sangka, seorang gus yang sangat disegani ini, bisa hilang kesadaran hanya dengan satu lontaran kata dari orang tercintanya "pisah"
Ternyata benar kata orang, jangan main-main soal perasaan
....................
Sekitar 25 menit dalam perjalanan, akhirnya mobil mereka sampai di depan apartemen
"sayang, bangun" saras menepuk pelan pipi adwan
Adwan langsung terjaga dari tidurnya mendengar suara saras, tapi masih setengah sadar
Saras tersenyum melihat wajah bangun tidur suaminya, sembab matanya belum hilang juga
"udah sampai sayang, turun" saras berucap lembut, lalu keluar mobil
Adwan mengangguk, tanda paham, lalu turun menyusul saras.