Bab 40

43.5K 4.9K 105
                                    

♥♥










♥♥

Setelah bertemu di koridor, Adwan langsung mengajak Saras ke sebuah ruangan yang tidak dipakai santri lain tentunya.

Adwan dan saras berjalan beriringan,

Sengaja tidak gandengan, karena disepanjang koridor depan....banyak santriwati kelas 7 yang duduk santai, istirahat pastinya, sehabis latihan.

Sepanjang koridor itu, mata para santriwati tidak terlepas dari saras yang berjalan santai.

"wah...cantik banget ya istri gus adwan"

"masyaAllah serasinya"

"udahlah kentang bisa apa"

"ngga kebayang bakalan secantik dan seganteng apa anak mereka nanti"

"pengen ajakk ngomong, tapi takut istrinya gus sombong"

"itu mah bukan saingannya si wulan"

"udah kayak model-model majalah gitu ngga sih....geulis pisan"

"kayaknya gus bucin banget sama istrinya, sampai-sampai nyantri aja bawa istri ahaha...."

Itulah bisikan-bisikan dari para santriwati melihat saras, yang tentunya terdengar jelas ditelinga adwan dan saras...

....................

Sekitar 3 menit berjalan, akhirnya mereka sampai diruangan yang dimaksud adwan

"ngapain senyum-senyum ?" ucap adwan ke saras, sambil menutup pintu ruangan itu.

"ngga kok" elak saras, sambil meletakkan rantang bawaaannya diatas meja.

"hmm...bohong, pasti gara-gara dikatain cantik kannn tadiiiii" adwan malah menggoda saras.

"ahaha ya iyalah, orang itu....love language aku" saras mendekati adwan yang duduk dibangku.

"hmm payah bangett love language nya" adwan mengalungkan tangan saras ke lehernya.

"dihh...emang love language kamu sendiri apaan ?"

"physical touch, makanya aku suka meluk kamu" ucap adwan tenang

"ih apaansih....love language nya mesummm bangetttt"

"aku yang mesum apa kamu yang mesum ?" adwan malah tambah menggoda saras, dan membalik posisinya menghadap saras, lalu menatapnya dalam.

"ihh aku ngga pernah mesum yaaaa" saras tidak berani menatap mata adwan.

"hmm yang bilang ngga bisa tidur kalo ngga dipeluk....itu kemarin siapa ?" adwan menahan tawa melihat saras yang mulai gugup

"ihhh apaansihhh wawannnn" saras mulai mempoutkan bibirnya, malu

"ahaha ngga...ngga, bercanda ih, sini peluk sayang" adwan menarik saras kepelukannya.

"kamu udah makan ?" tanya adwan

"udah, tadi pas mau kesini" balas saras, masih dalam pelukan adwan

"hmm pinter istri aku"

"eh...kamu makan gih wan, pasti belum makan kan" saras menarik dirinya dari pelukan adwan

Tapi adwan menahannya...

"ihh sayang....aku masih kangen tauuu, nanti aja makannya" adwan malah mengeratkan peluknnya.

"tuhkann kamuu yang mesum, bukan aku" saras masih membela diri

"iya iya aku yang mesumm, kan istri sendiri ih" adwan mencubit pelan pipi saras

"kamu kapan pulang sayang ?" tanya saras mengalihkan pembicaraan

"ohiya, nanti jam 5 sore sayang"

"kita pulang bareng yaaa" ucap saras

"loh...kelamaan sayang kamu nunggunya, capek pasti"

"aku juga ngga ada kerjaan di apart"

"tapi aku nanti latihan, kamu sama siapa disini ?"

"yahh aku mau jalan-jalan, lihat-lihat sekitar sini"

"hmm yaudah kita pulang bareng nanti"

"Cupppp.....makasiii sayang " saras mencium pipi adwan dan berlari dari pelukannya.

Senyum adwan langsung terkulum mendapat perlakuan itu dari istrinya

ia tidak kaget lagi, karena mulai terbiasa menerima tingkah saras yang serba tiba-tiba

"jangan jauh-jauh sayang....sini temenin aku makan" adwan memanggil saras yang berlari ke dekat pintu

Saras mengembangkan senyumnya dan berjalan lagi ke dekat adwan. Lalu menyiapkan makanan yang dibawanya tadi untuk adwan.
Sedangkan adwan sibuk memandangi wajah istrinya, sambil senyum-senyum tentunya







Vote

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now