GA FOLLOW, GA USAH BACA !
"Pakai malam pertama ngga nih ?" ucap Saras enteng.
"Kan kamu sendiri yang bilang kalau anak sekolah belum boleh gituan" balas Adwan tenang.
"Wah parah lu, ngga memenuhi kewajiban" cerocos Saras.
"Kamu mau ?" tanya Adwan so...
Kalian si ah, komen-komen ngga jelas, makanya terpaksa dibawa ke meja klarifikasi
Jadi tadi ada yang komen gini : "insyaa Allah" bukan "insyaAllah"
sebenarnya transliterasi tidak bisa dijadikan acuan benar dan salahnya tulisan. Karena tidak ada aturan yang disepakati di sana. Semua kembali kepada selera penulis. Yang lebih penting adalah bagaimana cara pengucapannya yang tepat, sehingga tidak mengubah makna.
Tulisan arabnya
[إِنْ شَاءَ اللَّهُ],
kita bisa menuliskan latinnya dengan insyaaAllah atau insyaa Allah atau inshaaAllah atau inshaa Allah atau insyaAllah. Tidak ada yang baku di sini, karena ini semua transliterasi. Yang penting bisa mengucapkannya dengan benar, sesuai teks arabnya.
Karena itu, sejatinya tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam penulisan transliterasi semacam ini. Selama cara pengucapan dan MAKNA yang dimaksud SAMA
Allahu a’lam..
aku paham maksudnya, itu karena huruf syin nya dipanjangin, artinya ditambah huruf "a" satu lagi, makanya jadi "insyaa Allah", sedangkan yang aku pakai "insyaAllah" itu udah aku sesuaikan ya sebelumnya sama bahasa baku yang sering dipakai , yaitu "insya Allah", dan kenapa aku ngga pisah "insya" dan "Allah", biar bacanya lebih mudah, kalian ngga salah pengertian/ ngga salah sambung kata....kadang, dan artinya tetap sama, ngga ada yang berbeda, tergantung diri kalian yang memaknainya.
hmm aku juga ngga sembarangan NGETIK loh
dan tolong kalian jangan kaku-kaku amat, ini just cerita lo heh, kalau mau debat agama/ilmu....bukan disini tempatnya, jadi tolong nikmati saja ceritanya jangan much nyenyenyenye, dan kalau mau debat ilmu agama, itu ngga akan ada habisnya, banyak pendapat, dan aku disini hanya sebagai penulis (pengarang) bukan ustadzah yang mungkin tau segalanya
♥ ♥ ♥ ♥ Udah ih, sok lanjut
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Adwan dan saras sudah ada dikamar, bahkan adwan sudah tiduran di ranjang dengan posisi telungkup, dan saras duduk disampingnya
"cape kenapa sih sayang ? badan kamu pegal-pegal ya pasti, atau masih lemas ?" ucap saras sambil memijat bahu adwan
"sayang, dibagian kaki aku yang pegal" adwan menghentikan tangan saras
saras mengernyitkan dahinya, lalu menarik senyum "ohh dibagian kaki yaa, oke kita gas"
"sayang...." panggil adwan tiba-tiba saat saras asik memijat kakinya
"hmm" balas saras tanpa menoleh, tetap fokus memijat kaki adwan