Bab 85

33.5K 3.8K 685
                                    

Disini mimin lanjut lagi setelah lihat DM dan KOMEN kalian yang begitu heboh. Asli, ini masih lemas banget nih jari buat ngetik, but it's ok demi kalian yang udah dukung cerita ini.
Dan ini mimin udah menargetkan endingnya, kira-kira akan end di bab 90 atau 95 (kalau mimin rajin). Jadi ini tolong baca aja nanti, tanpa melayangkan protes agar cepat ending. Bukan ! Mimin udah punya target sendiri. Tugas kalian hanya baca jika mau baca, tanpa memakasa.

Sedikit mimin spoiler. Setelah bab ini, mereka akan kembali ke kota. Dan sesampainya disana akan ada satu insiden lagi (penentu nasib Wulan), sama sekalian akan berlangsungnya pernikahan Syaqib dan Vanya, serta lahirnya ponakan fiksi kalian. Dah, habis itu end deh.

Oke, sok kita lanjut !

Ini adalah hari kedua para keluarga menginap di desa, dan memutuskan akan pulang besok saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah hari kedua para keluarga menginap di desa, dan memutuskan akan pulang besok saja.

Hawa malam yang terasa begitu dingin, bercampur oleh gurauan sepoi dari pohon rindang di sekeliling. Tentram, tidak ada satupun bising kendaraan yang menyahut, hanya suara jangkrik yang menghias heningnya hitam di malam ini. Iya, sekarang jarum pendek menunjuk di angka 20.00 wib. Dan terliht Isyafa yang duduk sendirian di teras rumah. Tangannya bertumpu di dagunya dengan pandangan yang tampak menerawang jauh. Entah sedang memikirkan apa ? Yang jelas sangat terlihat murung.

Drtt drtt drt....getar hp Isyafa tiba-tiba.

+6281374432209 is calling.

Isyfa tamapak mengernyit heran melihat nomor tak di kenal itu. Pun ia membiarkannya saja. Tapi panggilan itu tidak berhenti disitu saja, berulang kali hp-nya bergetar ulah si pemanggil yang sama. Akhirnya ia mengangkatnya saja. Barang kali ada yang penting, benaknya.

📞📞

"Halo Kak" sapa seseorang dari seberang telpon sana yang ternyata ada Wulan. Sengaja pakai nomor baru karena yang lama di blokir Isyafa.

"Kakak kenapa sih ? Kok jadi berubah gini. Dan alasan Kakak blokir nomor Wulan apaan Kak ?" sambar Wulan dengan memburu.

"Cukup Lan ! Hentikan kebodohan ini. Kakak ngga mau lagi terlibat dengan hal bodoh ini" balas Isyafa dengan tenang.

"Loh ? Maksud Kakak apaan ?"

"Oh, Wulan tau, pasti gara-gara perempuan itu udah nyelamatin anak Kakak kan ? Iyah, kemarin keluarga Harsa jadi trending topik di mana-mana. Halah, jangan percaya Kak ! Pasti dia yang rencanain ini semua" sarkas Wulan enteng saja.

Degg.......kata itu benar-benar menusuk ke hati Isyafa karena jelas-jelas ia lah yang menjadi penyebab kebakaran itu. Entah kenapa rasanya hatinya tak terima Saras dikatai begitu oleh Wulan.

"Cukup Wulan ! Jangan pernah hubungi Kakak lagi. Mulai sekarang kita ngga ada hubungan apa-apa lagi."

"Loh loh ! Ngga bisa gitu dong Kak. Kakak lupa kalau Kakak udah janji bakalan bantu Wulan sampai berhasil ?"

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang