Bab 70

31.7K 3.1K 144
                                    

Masih dihari yang sama....

Adwan dan saras sudah ada dibawah pohon mangga yang ada di halaman rumah, sedangkan mama saras tampak berdiri diambang pintu, menatap bahagia ke arah putri dan menantunya dari kejauhan

Saras sama sekali belum menyentuh pohon mangga yang berbuah lebat itu, tatapannya tampak sangat kecewa melihatnya

Saras sama sekali belum menyentuh pohon mangga yang berbuah lebat itu, tatapannya tampak sangat kecewa melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa sayang ?" tanya adwan heran

"ishhh kok gitu sekarang" ucap saras tiba-tiba

"hah ? apanya yang gitu sayang ?"

"itu....pohonnya kok tinggi sekarang, perasaan tahun kemarin masih bisa diambil buahnya dari bawah"

"yah kalau tinggi kenapa emang sayang ?"

"ishh wawan kalau tinggi....berarti kita ngga bisa ngambil, ngga ada galah panjang juga disini"

"ahaha jadi gara-gara itu wajah kamu masam dari tadi. Kan ada suami kamu sayang, yah dipanjat lah"

Saras terlihat kaget mendengar ucapan adwan, dan seketika beralih mengelus perutnya sendiri

Dan adwan yang paham apa maksud saras...langsung mendekati saras "ahaha kenapa sayang ? kamu takut suami kamu jatuh kalau manjat, terus anak kita kehilangan bapaknya, gitu ?"

Saras menganggukkan pelan kepalanya dengan bibir yang sudah mengerucut

Dan adwan yang melihat itu, tentu saja merasa lucu "ahaha jangan sedih gitu ih sayang, pohonnya juga ngga tinggi-tinggi amat"

"e-emang bisa manjat ?" tanya saras

"bisalah, waktu kecil sering main panjat pohon"

"yah walaupun, ngga usah deh sayang, aku taku............."

"yaudah, tunggu bentar ya...biar papa ambilin mangganya buat kalian" ucap adwan memotong lontaran saras  sambil mengelus perut saras

"ishh wawan, hati-hati tapi ya sayang"

"ahaha iya sayang iyaaaa" ucap adwan, dan beranjak memanjat pohon mangga itu

Sudah berjalan 7 menit, setelah adwan memanjat tadi

"rasss, segini udah cukup belum sayang ?" teriak adwan dari atas sambil memperlihatkan kantong plastik berisi mangga petikannya

"wahh udah cukup sayang, turun sekarang" sahut saras dari bawah

Adwan turun dari pohon mangga, dan langsung menghampiri saras, lalu memberikan mangga itu ke saras. Yang benar saja, mata saras tampak berbinar-binar dengan jelas

"huwaaa makasihh sayang" ucap saras langsung mendekap kepelukan adwan

"ahaha senang ya dapat mangga" balas adwan sambil mengusap kepala saras

"yaudah, sekarang kita pulang atau gimana sayang ?" sambung adwan

"eumm aku pengen makan sekarang, terus sisanya bawa pulang"

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang