Bab 67

32.8K 4.1K 247
                                    

Siang hari yang begitu terik, namun pancaran panas terasa menarik. Aneh, ah......ternyata ulah iringan sepoi dari sang bayu, pantas saja. Kini jarum pendek menunjuk diangka 13.00 wib

Dari kejauhan, tampak seorang laki-laki yang sedang duduk santai didepan sebuah koridor ruangan, dan didepannya lagi tersuguh dekor taman mini yang begitu indah dipandang mata. Iya.....itu syaqib, sedang istirahat sebentar, sebelum nantinya melanjutkan pemotretan

Sedaritadi syaqib tampak sangat asik dengan hp ditangannya, dan senyum dibibirnya barang semenit pun tak kunjung surut. Kenapa ? hmm yang benar saja, syaqib tengah mencoba mengajak vanya berkomunikasi via telpon

tut tut tutt.......bunyi hp yang sedang menghubungkan

tak sampai satu menit "terhubung"

📞📞

"halo, dengan siapa ya ?" ucap vanya diseberang telpon sana

"h-halo, Assalamu'alaikum van" balas syaqib agak degdegan

"iya, wa'alaikumussalam"

"van, ini aku syaqib"

"HAH, KOK BISA ?"

"ya bisalah van, namanya juga niat"

"terserah lu deh"

"ih jangan galak-galak atuh van, buat nelpon kamu gini....aku harus ngumpulin seluruh keberanian dulu tadi"

"ahaha ngomong apasih, udah ya, aku sibuk, mau keluar"

"eh eh tunggu van, kasih aku waktu 5 menit"

"kelamaan"

"hmm 3 menit deh, 3 menit"

"yaudah buruan"

"ish galak banget sih, sama calon sendiri juga" ucap syaqib pelan

"HAH ? NGOMONG APA ?"

"ah ngga kok, aku belum ngomong apa-apa. Nih baru mau ngomong"

"yaudah buruan"

"van pliss kasih aku kesempatan" ucap syaqib tiba-tiba

"HAH ? KESEMPATAN APA ?"

"hmm kamu kan tau van aku dibesarin dipondok pesantren, insyaAllah aku tau mana yang baik dan mana yang ngga baik, jadi posisi aku disini....tolong beri aku kesempatan buat halalin kamu"

"BWUAHAHA NJIRR SYAQIB, NGOMONG APA SIH AH ?, YATUHAN PLISS NGAKAK SAMPAI MAU NANGIS"

"ishh van aku serius, jangan di becandain dulu. Aku ngga tau entah insting umi nurun ke aku, yang jelas tiap hari umi selalu nanyain kamu, dan entah kenapa aku juga jadi mikirin kamu seiring berjalannya waktu. Aku ngga tau van kenapa bisa gini, yang jelas baru kali ini aku ngerasain perasaan semacam ini ke seorang perempuan"

"ih n-ngomong apasih qib, kita kan baru kenal" ucap vanya dengan perasaan yang mulai aneh

"yah makanya kasih kesempatan untuk kita saling mengenal lebih jauh. Aku janji van.....bakalan bahagiain kamu nanti kalau semisal kita jadi nikah"

"n-ngomong apasih qib ?" suara vanya terdengar gugup

"pliss van mau yaaa, lagiankan kamu udah lulus, apalagi yang mau ditunggu ?. Atau kamu udah punya seseorang ? kalau udah punya....putusin segera, jangan mau diajak mendekat ketepi jurang"

"ahaha seseorang apaansih. Masalahnya gue belum siap qib"

"YaAllah....vanyaaa, nanti kita siapin"

"t-tapi gue ngga tau apa-apa soal beginian"

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang