Bab 71

28K 3.1K 94
                                    

Bersama dengan suasana malam yang kembali menyapa, dan adzan isya yang sudah lama dikumandangkan

Didalam ruang tengah yang tampak megah, terlihat tiga orang yang sedang melempar canda satu sama lain, iya...itu vanya dan kedua orangtuanya. Vanya merupakan anak tunggal dalam keluarganya, yang sangat dimanja dan dianggap tak pernah dewasa

Pun kini vanya sedang duduk bermanja diantara kedua orangtuanya, dengan celana pendek dan kaos oblong yang ia kenakan sehingga mengekspos kulitnya yang begitu putih. Vanya sama sekali tidak merasa segan berpakaian seperti itu didepan papanya karena dimata papanya ia hanyalah seorang putri kecil yang tidak boleh tumbuh dewasa

Sedaritadi mereka sangat asik dengan candaan mereka, terlihat begitu akrab dan bahagia. Tapi tiba-tiba....

ting tong....ting tong....bunyi bel rumah yang sudah dibunyikan beberapa kali

"siapa mah ?" tanya papa vanya sambil melihat ke arah mama vanya

"mama kurang tau pah, mama juga ngga ada janji sama seseorang"

"yesss, pasti tania" batin vanya

"hmm bentar pah...mah, biar vanya yang bukain" ucap vanya sambil beranjak

Vanya berjalan dengan langkah yang begitu cepat karena bel rumahnya entah sudah berapa kali dibunyikan, dan itu membuatnya sedikit kesal

"ishh dasarr taniaa, ngga sabaran banget sih jadi orang" dumel vanya sendirian, lalu mempercepat langkahnya lagi, bahkan setengah berlari

Ceklekk.......vanya membuka pintu dan menampakkan wajah syaqib dari baliknya

Yang benar saja, vanya dan syaqib sama-sama membulatkan mata, berdiri mematung, tak dapat berkata-kata. Pandangan syaqib refleks melihat penampilan vanya dari atas sampai bawah, dan itulah yang membuatnya sampai membisu begini

"AAAAAAAA" teriak vanya dan langsung berlari meninggalkan syaqib

"ASTAGHFIRULLAH" ucap syaqib seolah baru tersadar sambil mengusap kasar wajahnya beberapa kali

"VANYAA, KENAPA NAK ?" teriak mamanya juga sambil berlari menyusul dengan wajah yang begitu khawatir. Sedangkan papanya beranjak memeriksa keadaan diluar

Ceklekk.....papa vanya membuka pintu yang sudah tertutup lagi tadi

"SYAMILL" sambar papa vanya ke pria paruh baya yang berdiri disamping syaqib

"LUKMANN" balas pria paruh baya itu dengan wajah terkejut yang ternyata adalah abi syaqib

"wah mil sebenarnya ada apa ini ? ah yasudahlah....nanti saja kita bahas, ayo kita semua masuk dulu" ucap papa vanya sambil memimpin jalan ke ruang tengah

Sementara dikamar vanya.....

"vanya, ada apa nak ?" ucap mamanya masih dengan wajah khawatir

Sedangkan vanya sibuk mondar-mandir dengan jari telunjuk yang entah sudah berapa lama ia gigit

"vanyaaa jangan buat mama panik gini, coba katakan sesuatu" ucap mamanya lagi

"kalau ngga tunggu sebentar biar mama panggil papa kamu dul.........."

"EH MAH JANGAN....JANGAN"

"loh kenapa nak ?"

"b-bukan apa-apa sih mah. Yaudah deh vanya cerita"

"nah gitu dong"

"j-jadi pas vanya buka pintu tadi....ada teman vanya....namanya syaqib, terus vanya panik lihat dia kenapa tiba-tiba ada didepan rumah kita"

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now