Bab 22

48.9K 4.8K 9
                                    

Pagi sekitar jam 9.00 wib. Aula besar dan megah SMA Muda Bakti sudah dipenuhi oleh kerumunan siswa. Keadaan menjadi sangat heboh karena di dalam sudah dihadiri pengisi acara, yaitu Santri Ponpes Al-fatah.

"Aaaa Gus Adwannnnn."

"Masya Allah, ya Allah. Tampan sekali ciptaanmu."

"Indah sekali dirimu mas suami idaman"

"Rasanya gue mau loncat aja njir dari gedung lihat pesona Adwan."

"Gus Adwan tau ngga sih kalau dia spek pangeran."

"Indahnya hidup ini jika didampingi seorang Gus Adwan."

"Woi, gue ngga kuat  lihat damagenya Gus Adwan."

"Semangat, Mas suami."

Itulah suara kehebohan dan teriakan kegilaan yang diperdengarkan oleh para siswa perempuan SMA Muda Bakti.

Dan SMA Muda Bakti ini adalah termasuk sekolah populer di Bogor, terkenal dengan siswanya yang rata-rata sultan.

Adwan yang mendapat teriakan heboh itu tidak menggubris sama sekali, ia hanya sibuk menundukkan pandangannya sedaritadi. Sementara dengan Saras, rasanya telinganya sangat panas mendengar semua teriakan ganjen para siswa sekolahnya itu ke suaminya. Tapi ia tidak bisa apa-apa. Disatu sisi, ia tidak mungkin mengatakan Adwan sebagai pacarnya, mengingat status Adwan sebagai seorang santri yang disegani dan dikagumi. Dan di sisi lain, ia juga tidak mungkin mengatakan kalau Adwan itu suaminya, mengingat statusnya yang masih pelajar. Ah, sudahlah, ia hanya bisa membiarkannya saja, benaknya.

Jadi, Saras hanya bisa diam saja, menatap ke arah suaminya yang sama sekali tidak melihat keberadaannya di tengah kerumunan siswa yang heboh mengaguminya.

"Apa gue bilang, suami lu populer kan" celetuk Vanya dari samping.

"Kuatkan hati ya, Rasss" timpal Tania sambil menepuk sekilas bahu Saras.

Saras hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan dua sahabatnya, sambil terus menatap fokus ke depan panggung.

...........

Kini jam sudah menunjukkan pukul 12.30 siang. Pun semua acara sudah selesai, dan semua siswa kembali heboh membicarakan Adwan.
Ibaratnya, Adwan menambah persen kagum dari para siswa ke dirinya atas penampilannya tadi,  dari yang awalnya 100% naik menjadi 200%.

Para siswa ataupun seluruh hadirin yang menyaksikan acara itu pasti terpukau dengan penampilan para santri, terutama penampilan Adwan tadi yang memang dari wajahnya saja sudah membius, belum lagi kemampuannya yang tidak perlu diragukan lagi.

"Pantasan saja uang mengundang mereka sangat mahal, ternyata kualitasnya sangat bagus" ucap kepala sekolah SMA Muda Bakti kepada para guru yang ada disampingnya.

"Betul sekali pak, saya juga sangat merasa puas dengan acara kita ini" sambut guru bidang kesiswaan.

............

Saras dan dua sahabatnya sudah lama meninggalkan aula sedaritadi, dan sekarang mereka sedang duduk-duduk di bangku depan kelas mereka. Suasana yang awalnya tenang, berubah menjadi riuh seketika. oh, ternyata rombongan santri Al-fatah keluar dari aula, dan sekarang para siswa sedang heboh mengerumuni mereka.

Ah, pada dasarnya memang hanya sebagian dari anak santri yang bersikap layaknya santri. Pun sekarang, sebagian santri sibuk menundukkan pandangan dari para siswa yang jelas-jelas bukan mahram mereka, dan sebagiannya lagi ikut menikmati kehebohan yang terjadi, bahkan menyempatkan diri untuk mencari kenalan.








Vote dan komen !

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now