Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]

Bab 62

Hai, wawan comeback

♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥
♥

Waktu demi waktu telah berlalu, menyisakan variasi moment ditiap detiknya. Suka duka, tawa tangis, bahagia kesal, semuanya terekam jelas dalam berkas alur keseharian.
Tak terasa, genap sudah satu tahun usia pernikahan adwan dan saras

Anak ? sampai sekarang mereka belum mendapat kabar bahagia itu. Dan adwan sama sekali tak keberatan, sepanjang saras bersamanya sudah lebih dari cukup baginya. Sementara saras, apalagi dengan dirinya, sama sekali ia tidak memusingkan hal itu, saras masih tetap sama seperti satu tahun yang lalu, murid SMA yang kelihatan tidak punya beban apapun dalam menjalani hari, semuanya dibuat datar saja.

Ohiya, sekarang adwan sudah merambah menjadi ceo yang sangat disegani, berkat kerja keras dan kecerdasannya yang sudah mampu membawa Harsa Region Grup menembus pasar internasional, bahkan kabarnya, Harsa Region Grup sudah hampir sejajar dengan perusahaan induknya, Harsa world Grup. Pun sekarang beberapa brand dari Harsa Region Grup tengah booming hampir diseluruh toko pakaian di Hongkong, yang tentunya tak lupa membawa nama harum bagi seorang Hadwan Harsa Haryaka Ar-rasyid, Gus tampan yang kini menambah julukan bagi dirinya, CEO MUDA TAMPAN

Saras ? ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan lagi, dan ingin fokus saja dengan rumah tangganya

Vanya ? ia juga memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah, karena katanya capek belajar terus. Dan untuk sekarang ia memilih menjadi pengangguran dulu, membantu orangtua menghabiskan duit

Tania ? Apalagi dia, alasannya juga capek belajar, mau istirahat dulu sebentar, kalau jodoh belum datang.....akan berencana gapyear tahun depan a.k.a masuk kuliahnya tahun depan saja, untuk tahun ini menganggur dulu, menikmati enaknya rebahan santai

Wulan ? ia juga sama, tidak melanjutkan pendidikan lagi, dan di usianya yang sudah menginjak 20 tahun, ia tidak tau harus melakukan apa, selain tetap ingin menjadi bagian dari hidup adwan. Setiap hari ia sibuk bertukar kabar dengan isyafa, merundingkan rencana apalagi yang harus dikerahkan.